AMBON, Siwalimanews – Membantu pelajar untuk tetap bersekolah dan belajar via daring, maka majelis jemaat GPM Bukit Doa Kopertis menyediakan fasilitas wifi gratis.

Penyediaan internet gratis dilakukan di halaman Gereja Bukti Doa kopertis sudah berlangsung sejak bulan Agustus lalu hingga kini tercatat sekitar 30 siswa lebih belajar daring baik SD, SMP maupun SMA dan SMK.

“Gereja merasa terpangil ditengah pandemi untuk membantu warga jemaat belajar daring bagi para siswa dengan menyediakan wifi gratis,” kata Ketua Jemaat GPM Pendeta A. Batlajery kepada Siwalima ketika menemani para siswa belajar di halaman Gereja Bukit Doa Kopertis, Rabu (30/9).

Diakui ketika pandemi covid ber­langsung, semua siswa diharusnya belajar dari rumah mengunakan me­tode daring. Bagi siswa mampu, tidak masalah, namun sebaliknya mereka yang tidak mampu pasti kesulitan.

“Tidak semua siswa memiliki kuo­ta, jadi dengan internet gratis yang kita sediakan sangat membantu me­reka ketika belajar,” jelas Batlajery.

Baca Juga: Puluhan Warga Kembali Terjaring Operasi Yustisi

Setiap hari, pelajar yang ingin me­nggunakan fasilitas internet dari gereja diwajibkan menggunakan pa­kaian seragam, menggunakan mas­ker dan jaga jarak.

Mereka belajar biasanya mulai pukul 07.00 WIT sampai dengan pu­kul 13.00 WIT. Sebelum mulai meng­gunakan fasilitas yang kita sediakan, mereka kita minta untuk di absen. “Siapa saja kita persilakan belajar daring dengan menggunakan fasili­tas yang disediakan oleh gereja dan Jemaat Bukit Doa Kopertis saat pandemi Covid-19,” ungkapnya.

Siswa yang datang belajar dengan mengunakan fasilitas yang kita sediakan kebanyakan adalah siswa tingkat SMP dan SMA. “Jumlahnya sekitar 30 orang dan setiap hari mereka hadir disini, ka­rena memang dirasahkan sangat mem­bantu siswa ketika belajar,” ujarnya.

Saat ini dengan kebijakan peme­­-rintah menyediakan paket kuota belajar bagi para siswa, jumlahnya siswa yang datang belajar di hala­man gereja mulai berkurang. “Sekarang jumlah mereka sedikit berkurang. Mung­kin karena sudah mendapatkan kuota paket internet dari pemerin­tah, tetapi yang belum ada kuota tetap kesini setiap hari,” terangnya.

Dirinya juga mengaku setiap hari ada petugas gereja yang memberi­kan mendampingi para siswa ketika belajar. Setiap hari juga ada petugas gereja yang setia menemami para siswa ketika belajar.

“Jadi saya pastikan fasilitas yang kita sediakan ini bisa digunakan ka­pan saja mulai dari hari senin sampai hari Jumat sesuai dengan jadwal belajar para siswa. Bahkan kalau hari Sabtu mereka mau datang belajar, petugas gereja tetap mendampingi mereka,” tandasnya.

Olehnya itu dirinya berharap, dengan kondisi seperti ini para siswa tidak perlu patah untuk bejalar. “Karena menjadi pintar dan sukses haruslah lahir dari diri sendiri bukan dari orang lain dan selalu jaga jarak, rajin cuci tangan serta tetap me­ng­ikuti protokol kesehatan agar dapat memutus mata rantai penye­baran covid,” tandasnya. (S-39)