AMBON, Siwalimanews – Gempa bumi tektonik berke­kuatan 6,1 SR guncang wilayah Maluku Barat Daya pada  Kamis (26/10) pukul 14.44 WIT.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono me­ngatakan, dari hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,1 SR (dimutakhirkan 5,9 SR). Dimana episenter gempa bumi ini terletak pada koordinat 7,41° LS ; 129,40° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 196 KM arah Timur Laut Maluku Barat Daya pada kedalaman 159 km.

“Dilihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab lempeng yang tersubduksi dibawah Laut Banda. Dan berda­sar­kan hasil analisis mekanisme sum­ber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust fault),”jelasnya dalam rilis yang diterima Siwalima, Kamis (26/10).

Walau demikian, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.

Tetapi, peristiwa itu berdampak dan dirasakan di daerah Saumlaki dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Baca Juga: Walikota Minta Kemenparekraf beri Perhatian Pengembangan Destinasi

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Demikian pula hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock),”ujarnya.

Terkait peristiwa itu, pihaknya tetap mengimbau masyarakat agar tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungja­wab­kan kebenarannya.

Hanya saja, perlu menghindari diri dari bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa dimaksud.

“Periksa dan pastikan juga bangunan tempat tinggal masing-masing dari kerusakan akibat getaran gempa sehingg tidak membahayakan,” pintanya. (S-25)