Geger! Warga Galala Temukan Mayat Terapung di Laut
AMBON, Siwalimanews – Warga Desa Galala, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon dibuat geger dengan temuan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki mengapung diperairan Galala, yang tidak jauh dari Jembatan Merah Putih, Rabu (5/7)
Kasi Humas Polresta Ambon, Ipda Jane Luhukay membenarkan penemuan sesosok mayat lelaki tersebut yang belakangan diketahui bernama Khairul Mahmud, warga BTN Manusela Negeri Batu Merah.
Kepada wartawan di Ambon, Rabu (5/7I Luhukay menjelaskan, sesuai keterangan saksi Yan Sulilati (54) yang berprofesi sebagai tukang dayung perahu bahwa, awal penemuan jenazah itu ketika dirinya sementara menunggu penumpang di pantai perairan Desa Galala tujuan pantai Rumahtiga.
Saat itu saksi melihat sekelompok orang yang berkumpul di Jembatan Merah Putih, sambil melihat ke arah perairan Teluk Ambon dan menyampaikan bahwa ada mayat yang sementara terapung atau mengambang.
“Saksi yang berada sekitar perairan penasaran dan mengikuti kearah mayat tersebut dengan menggunakan perahunya. Setelah melihat mayat tersebut saksi hendak mengangkat namun saksi tidak berani,”jelas Luhukay.
Baca Juga: Berhasil Ungkap Kasus, 34 Personel Polresta Ambon Terima PenghargaanUntuk memastikan yang mengambang adalah jenazah manusia, saksi yang hendak melaporkan kejadian dimaksud ke Pos PRC Polda Maluku, yang tidak jauh dari TKP, saksi melihat 2 Pers Dit Samapta, yang berada di tepi perairan Galala, sehingga saksi memanggil 2 Pers Dit Samapta untuk bersama saksi menuju ke arah mayat.
“Saksi bersama 2 Pers Dit Samapta dibantu oleh masyarakat sekitar dengan menggunakan perahu mengangkat mayat untuk menuju ke tepi pantai perairan Galala untuk dievakuasi,”ungkapnya.
Kapolsek Sirimau didampingi Waka Polsek Sirimau, Ka SPK Sek. Sirimau bersama piket fungsi dan Bhabinkamtibmas Galala tiba di TKP,kemudian, Kapolsek Sirimau menghubungi Kapolresta Ambon untuk melaporkan terkait dengan kejadian penemuan mayat yang sementara mengapung di perairan Desa Galala, serta menghubungi unit identifikasi Polresta Ambon guna melakukan identifikasi terhadap jenazah dan pihak RS Bhayangkara untuk mengevakuasi jenazah ke RS Bhayangkara Ambon.
Tak lama kemudian personil Polsek Sirimau dan unit identifikasi tiba di TKP dan melakukan indentifikasi terhadap jenazah.
Kemudian jenazah dibawah ke ruang jenazah RS Bhayangkara Ambon guna dilakukan penyelidikan selanjutnya.
“Dari hasil pemeriksaan visum luar, kepala lebam mayat positif, tanda pembusukan ada, pengeluaran darah (+) dari hidung dan telinga, Rigor mortis sendi kecil tidak ada, Rigor mortis sendi besar ada, tidak ditemukan tanda kekerasan dan waktu perkiraan kematian dari hasil pemeriksaan luar jenazah adalah 24-36 jam,” pungkasnya.
Hingga saat ini jenazah tersebut masih berada di RS Bhayangkara Ambon untuk dikremasi.
“Identitas jenazah belum diketahui, pihak RS Bhayangkara masih menunggu informasi dari pihak keluarga,”tandasnya.
Keluarga Membenarkan
Sementara itu, menurut keterangan Ayah Korban, Mahmud (62) bahwa korban sudah keluar dari hari Senin malam sekitar pukul 21.30 WIT, dengan alasan ingin pergi bermain di rumah tante korban yang berjarak sekitar 300 Meter.
Namun dalam waktu kurang lebih 30 menit korban belum balik ke rumah sehingga orang tua korban langsung mencari korban ke rumah keluarga dan sekitarnya, namun korban tidak ditemukan.
Sehingga pada Rabu (5/7) sekitar pukul 17.00 WIT, ayah korban diberitahukan oleh terangganya bahwa Khairul Mahmud telah ditemukan meninggal dunia dan saat ini jenazah berada di RS Bhayangkara Ambon.
Mendengar hal tersebut, keluarga korban mendatangi RS Bhayangkara memastikan jenazah tersebut merupakan anggota keluarganya. Setelah memastikan bahwa benar, Keluarga korban menolak dilakukan otopsi dan mengikhlaskan kematian korban.
“Keluarga menolak otopsi, menurut keterangan ayah korban, korban mempunyai riwayat gangguan jiwa semenjak 3 tahun lalu. Sehingga keluarga berinisiatif untuk melakukan pengobatan korban di RSJ Nania. Korban sendiri telah menjalani perawatan selama 3 kali di RSJ Nania, dan yang terakhir korban baru keluar dari RSJ 2 minggu yang lalu,” kata Kasi Humas Polresta Ambon, Ipda Jane Luhukay.
Dugaan sementara korban mengakhiri hidupnya diakibatkan korban merasa depresi dengan keadaan korban saat ini.
Direncanakan dari Pihak Keluarga akan menjemput jenazah besok pagi untuk dibawa pulang kerumah duka untuk dimakamkan. (S-10)
Tinggalkan Balasan