AMBON, Siwalimanews –  Wakil Gubernur Maluku Barnabas Nathaniel Orno menghadiri peresmian Gedung Gereja Malanuru Jemaat GPM Manusa Klasis Kairatu yang dilakukan oleh Ketua Sinode GPM, Pendeta Elifas Maspaitella, Minggu (10/7).

Kedatangan orang nomor dua di Maluku ini di Jemaat GPM Manusa Klasis Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) disambut Ketua Sinode GPM, pendeta Elifas Maspaitella dan seluruh unsur pimpinan dan anggota jemaat serta masyarakat.

Dalam sambutannya Wagub Orno, atas nama Pemerintah Provinsi Maluku, mengucapkan selamat kepada Ketua Majelis Jemaat GPM Manusa, perangkat pelayanan, panitia pembangunan, panitia peresmian dan seluruh warga jemaat GPM Manusa atas peresmian Gedung Gereja Malanuru Jemaat GPM Manusa.

Keberadaan sebuah gedung gereja menurut Orno, tentunya sangat penting dan memiliki nilai strategis sebagai tempat bagi umat Kristiani untuk berdoa, memuji dan bersekutu serta meningkatkan iman dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

“ini merupakan sebuah anugerah dan berkat yang luar biasa, ketika para pelayan dan anggota jemaat GPM Manusa dapat bersatu dan bersekutu untuk membangun rumah Tuhan yang diberi nama Malanuru,” kata Orno.

Baca Juga: Didik Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK

Lanjutnya, semua tentunya me­nyadari bahwa selesainya pemba­ngunan gedung gereja Malanuru yang ditandai dengan peresmian hari ini, semata-mata hanya karena pertolongan Tuhan yang Maha Kuasa seperti juga kata pemazmur dalam Mazmur 127 ayat 1,

“Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya. Jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sial-sialah pengawal berjaga-jaga,” terang Orno.

Mantan bupati MBD dua periode ini mengaku dengan dibangunnya gedung gereja tentunya akan mem­bangun kesadaran iman dan keta­atan jemaat GPM Manusa untuk me­ngakui kebesaran Tuhan dan se­nantiasa bersyukur serta menye­rahkan seluruh kehidupan.

Untuk itu, berkaitan dengan pe­resmiaan gedung gereja di hari ini, dirinya mengingatkan, rumah ibadah bukanlah sekedar sebuah bangunan atau gedung, tetapi menjadi simbol dan tanda kehadiran Tuhan yang disembah dan dimuliakan, melalui ibadah maupun persekutuan jemaat.

“Proses pembangunan gedung Gereja Malanuru ini juga membuk­tikan bahwa jemaat Tuhan di ma­nusia dan diseluruh dunia terus tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, pembangunan gereja tidaklah hanya dimaknai sebatas pada pembangunan gedung semata, tetapi lebih daripada itu, sebagai wahana pembinaan dan pengem­bangan spiritual umat Kristiani yang berakar pada persekutuan dalam membangun iman dan jati diri orang percaya,” ucapnya.

“Banyak hikmah positif yang dapat kita ambil dari selesainya se­luruh proses pembangunan, peres­mian gedung hari ini. Dengan demi­kian, saya berharap agar gedung Gereja Malanuru ini dapat dijadikan sebagai pusat pembinaan dan pem­bentukan karakter moral Kristiani jemaat, dalam menghadapi tantang­an dan dinamika perkembangan zaman yang kian pesat dan kompleks dewasa ini.” lanjutnya.

Karena itu diterangkan gereja pada khususnya dan agama-agama harus menjadi benteng pertahanan moral yang tangguh sekaligus memberikan inspirasi  dan motivasi kepada jemaat untuk terus mem­bangun hidup yang berkualitas.

“Kiranya semangat tersebut senan­tiasa menjadi gaya hidup warga jemaat GPM Manusa, dan juga menjadi cermin bagi seluruh masyarakat di Maluku, karena tanpa persatuan, tanpa persekutuan, serta tanpa kerjasama, kita tidak mampu berbuat apa-apa seperti juga yang termaktub dalam Galatia 6:2,” tandasnya.

Turut hadir dalam acara peresmian Sekda SBB, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan SBB, Johan Tahya serta sejumlah pimpinan OPD Lingkup Pemkab SBB. (S-09)