AMBON, Siwalimanews – Erjon Tomasoa, remaja 17 tahun ini nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan tali plastik pada lantai II rumahnya, Rabu (4/11) sekitar pukul 06.00 WIT.

Warga Skip RT 003/03 Ke­lurahan Batu Meja, Ke­ca­matan Sirimau, Kota Ambon ini sebelum mengakhiri hidupnya, ia titip pesan untuk tantenya agar ma­kamkan dia dekat de­ngan ibu kandungnya.

Kasubbag Humas Pol­resta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Isack Letemia menjelaskan, malam hari sebelum ditemu­kan tewas, tidak ada gerak gerik mencurigakan yang ditunjukan korban.

Leni Tomasoa, tante kor­ban sekitar pukul 02.00 WIT sempat menegur kor­ban yang masih bermain HP, sebab keesokan harinya ada urusan yang harus dikerjakan.

“Subuhnya sekitar pukul 02.00 WIT dia naik ke lantai dua rumah yang merupakan kamar korban untuk tegur korban yang sementara main HP, agar tidur karena besok ada urusan di Kantor Polda Maluku, dan korban merespon saksi dengan mengatakan “Mama beta liat HP  sedikit dolo,” kemudian saksi mema­rahi korban bermain HP yang sudah rusak tidak kelihatan layarnya,” jelas Kasubbag.

Baca Juga: Harga Cengkeh Merosot, PMPR Demo DPRD Maluku

Setelah mendapat teguran korban akhirnya tidur. Sebelum tidur korban sempat berpesan kepada tantenya agar membangunkannya di besok pagi. Namun sayangnya, keesokan harinya Leni yang hendak memba­ngunkan korban justru terkejut, menemukan korban dalam  kondisi tergantung di tangga naik lantai dua rumah dan sudah tidak bernyawa.

“Keesokan paginya Leny bangun dan hendak turun ke lantai 1 menuju ke kamar mandi, Leny melihat korban sudah dalam kedaaan tergantung di samping tangga rumah,  Leny sempat mengoyang tubuh korban sambil berteriak, namun korban tidak bergerak,” tutur Kasubbag.

Sekitar pukul 07.00 WIT personel piket Polsek Sirimau yang mendapat informasi tiba di TKP dan langsung mengamankan TKP, selanjutnya tim identifikasi Polda Maluku dan Polresta Ambon tiba melakukan olah TKP serta mengambil data.

“Untuk motif masih didalami, namun saat korban ditemukan ter­dapat sepucuk surat yang berisi keluhan korban serta meminta ke­luarga untuk memakamkan korban disamping makan alm Ibu kan­dungnya,” tutup Kasubbag. (S-45)