NAMLEA, Siwalimanews – Anggota DPRD Maluku asal Partai Golkar, Gadis  Siti Nadia Umasugi  merapat ke Partai Persatuan Pembangunan untuk dapat berpasangan dengan kandidat kuat Bupati Buru, Aziz Hentihu.

Keterangan yang dihimpun Siwalimanews menyebutkan, langkah dari  putri sulung Ketua DPD PG Maluku merapat ke PPP semakin pasti, setelah GSNU sapaan akrab putri mantan Bupati Buru dua periode ini  mendaftar di hari terakhir pendaftaran sebagai bakal calon Bupati Buru sebelum partai berlambang Ka’bah itu menutup pendaftaran pukul 24.00 Wit.

GNSU tidak langsung datang mendaftar, tapi diwakili Anggota DPRD Buru asal Partai Golkar, Jaidun Saanun. Nama Jaidun sendiri masuk dalam bursa calkada dan cukup diperhitungkan, tetapi ia memilih tetap mengabdi sebagai politisi di DPRD.

Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Wakil Bupati Buru di PPP, Abidin Kabau kepada Siwalimanews, Kamis malam (9/5)  mengatakan, kalau GSNU adalah orang kedua yang resmi melamar sebagai bakal calon wakil bupati. Sebelum itu, Direktur RSU Namlea, dr Helmi Koharja (HK) juga sudah mendaftar di PPP.

HK maupun GSNU, melamar agar  dapat menjadi calon wakil dari kandidat kuat Bupati Buru, Aziz Hentihu. AZIZ dan PPP yang dipilih, karena partai tersebut pemenang Pileg di Buru dan perolehan kursinya telah memenuhi syarat parlemen treshold 20 persen.

Baca Juga: FCT Harap Bersama PPP Bangun Maluku

Tambah Abidin, sebelumnya ada beberapa nama yang diwakili oleh timnya datang ke sekretariat DPC PPP Buru untuk mengambil formulir pendaftaran sebagai calon Wabup.

Namun sampai ditutup mereka tidak lagi datang mendaftar. “Mungkin mereka merasa nanti akan kalah bersaing sama HK atau GSNU, sehingga memilih mundur ,”duga Abidin.

Beberapa pemerhati politik di Kabupaten Buru yang dihubungi terpisah, menyakini kalau Aziz Hentihu akan berpasangan dengan GSNU atau HK, sebab hanya keduanya resmi mendaftar sebagai calon wakil  bupati (cawabup).

Kata mereka, mencermati perkembangan politik beberapa akhir ini, bila GSNU dan HK  disurvey, maka tingkat rasa suka serta dipilih masih dimenangkan oleh HK.

Namun bila survey itu dilakukan setahun yang lalu, tingkat kesukaan dan dipilih , tetap GSNU yang paling tertinggi.

Tingkat kesukaan pemilih terhadap  dokter Helmi juga cukup tinggi sebagai calon wakil bupati, berpasangan  dengan kandidat bupati,  Aziz Hentihu.

Namun GSNU punya kelebihan yang tidak dimiliki HK yang basicnya hanya seorang birokrat dan juga seorang pengusaha. Sebab HK tak punya modal partai,  sedangkan GSNU punya modal itu.

Golkar punya tiga kursi di DPRD Buru dan Ketua DPD PG yang kebetulan juga ayah dari GSNU.

Para praktisi demokrasi dari kalangan akademisi ini tidak ingin.mendahului lembaga survey resmi yang bakal dipakai PPP untuk melakukan survey. Tetapi mereka yakin, kalau hasil survey nanti tidak meleset jauh dari yang diamati dan telah disebutkan di atas.

Khabarnya PPP akan menggunakan salah satu lembaga survey kredibel yang tingkat akurasinya paling terpercaya. Survey lembaga ini tidak pernah meleset.

“Kalau putih mereka katakan putih dan bila hitam tetap mereka katakan hitam,” kata akademisi Uniqbu, Muh Taib Warhangan.(S-15)