AMBON, Siwalimanews – Anggota DPRD Provinsi Maluku dapil Kota Ambon Jantje Wenno, mendesak Dinas PUPR Kota Ambon untuk mengubah perencanaan konstruksi talud penahan air sungai.

Pasalnya, selama ini proyek konstruksi talud penahanan air sungai di Kota Ambon masih menggunakan konstruksi batu susun, yang terbukti tidak efektif ketika terjadi luapan air sungai dengan tekanan yang cukup kuat.

“Terbukti konstruksi batu susun tersebut tidak dapat bertahan lama dan ambruk ketika musim penghujan tiba akibat tergerus air sungai, ini yang mesti diubah oleh PUPR maupun Balai Sungai,” ujar Wenno kepada Siwalimanews, di Baileo Rakyat Karang Panjang, Selasa (12/7).

Pemerintah Kota Ambon dan Balai Wilayah Sungai Maluku kata Wenno, perlu belajar dari konstruksi talud penahan air sungai yang dibangun di Jakarta oleh mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang masih bertahan sampai dengan saat ini, walau dihantam oleh air yang deras.

Jika pemkot dan BWS masih menggunakan konstruksi batu susun dalam pembangunan talud, maka dapat dipastikan akan mengalami kerusakan setelah musim hujan tiba, dan itu merugikan masyarakat.

Baca Juga: Gandeng IJTI dan AJI, Molluca TV  Bakal Proses Hukum Ajudan Gubernur

Bagi Wenno berapapun besar anggaran yang dibutuhkan bagi pembangunan talud penahan air sungai, tidak menjadi masalah, karena dapat dibangun secara bertahap, tetapi kualitas proyek tersebut dapat bertahan puluhan tahun.

“Untuk membangun talud penahanan air harus belajar dari Jakarta, jangan terus hanya susun batu, artinya walaupun membutuhkan anggaran yang besar tidak sekaligus, tetapi kualitasnya akan bertahan lama,” tandas Wenno.

Politisi Perindo ini mengaskan, sudah saatnya pemda dan BWS memiliki perencanaan yang matang terhadap setiap proyek pembangunan, agar anggaran negara yang tersedia tidak hanya habis untuk pembangunan infrastruktur seperti yang terjadi saat ini.(S-20)