SAUMLAKI, Siwalimanews – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 4 dr Julianus Aboyaman Uwuratuw dan Polikarpus Lalamafu, dipastikan menang di Desa Latdalam, Kecamatan Tanimbar Selatan.

Pasalnya calon wakil bupati Polikarpus Lalamafu, tak hanya sebagai anak adat Negeri Urlatu, namun empat kekuatan elemen milik paslon dengan akronim JUARA itu akan menang di Desa Latdalam.

“Latdalam harus bisa menangkan Boy – Poli di tanggal 27 November, karena hanya ditangan mereka berdua Tanimbar akan terselamatkan. Kesedihan ini masih kita rasakan sampai saat ini, sehingga Boy –  Poli jika tak diberikan kepercayaan, maka Tanimbar akan tetap dalam kondisi kesusahan. Kesedihan akan tetap dirasakan seperti saat ini,” ungkap  Ketua Relawan Boy Uwuratuw, Oce Fenanlampir saat kampanye dialogis di Desa Latdalam, Minggu (27/10).

Lebih lanjut tokoh pemuda Desa Sifnana itu menyebutkan, jika ada komponen besar yang berada di belakang dr Boy dan Poli Lalamafu, sehingga dengan kekuatan itu, dirinya yakin ada kemenangan di depan.

“Dengan empat komponen yang dimiliki paslon JUARA, maka kemenangan akan kita direbut. Mengapa demikian?, Kita Boy – Poli diusung dua partai besar yakni Golkar dan PKB. Selain itu kita punya relawan Boy Uwuratuw dan Poli Lalamafu yang tersebar di semua desa dan dusun di Tanimbar. Jauh hari sebelum orang bermimpi maju, relawan Boy Uwuratuw sudah ada di empat penjuru ini. Selain RBU ada juga relawan Polly Lalamafu. 4 komponen ini kita telah  bersepakat dan siap menangkan Boy Poli di tanggal 27 nanti dan kami yakin dari Latdalam kita akan memenangkan pertarungan untuk juara,” tandas Fenanlampir.

Baca Juga: Tiga Paslon Gubernur Dinilai Kuasai Masalah Maluku

Soal kemenangan kata Fenanlampir, dirinya sangat tidak meragukan pasangan dengan sebutan laki laki bae tersebut. Namun yang ditakutkan adalah politik uang yang diterpa.

Baginya politik uang merupakan kejahatan demokrasi, sehingga dirinya menegaskan, jika dikemudian hari (saat pemilihan berlangsung) timnya telah melebur semua sudut untuk membasmi pelaku politik uang.

“Yang dikhawatirkan bukan soal apa, tetapi soal kedatangan uang merah-merah untuk pengaruhi hati kita (Masyarakat Latdalam -red) untuk lari tinggalkan pasangan Boy – Poli. Kita harus bangkit dan lawan politik uang, karena itu adalah kejahatan demokrasi yang diterapkan pada masyarakat Kabupaten Tanimbar kedepan. Kita sudah menyiapkan tim di semua titik untuk memantau dan akan menangkap pelaku politik uang tersebut, saya pastikan itu,” tegas Fenanlampir.

Selain itu kata dia, bukan hanya kejahatan demokrasi, tetapi merusak juga persaudaraan akibat uang. Itu kekhawatirannya. Mengapa harus melawan? supaya dapur Tanimbar diatur oleh anak asli Tanimbar. Untuk masyarakat harus sepakat tanggal 27 nanti anak asli Tanimbar yang pimpin bukan orang yang tak asli Tanimbar. Hanya ada satu, harus Boy Poli.

 

Pasangan ini punya program untuk mengeluarkan Tanimbar dari persoalan yang sedang terjadi saat ini. Boy-Poli akan berjuang sekeras hati untuk Tanimbar Pung bae.

“Kami tak mungkin berbangga diri tanpa dukungan bapak dan ibu sekalian. Karena itu saya ajak kita untuk memberikan dukungan penuh kepada Boy – Poli,” ajak Fenanlampir.

Selain politik uang, Fenanlampir yang juga tokoh perlawanan HPH menyebutkan, jika HPH adalah kejahatan turun temurun. Tak hanya itu, akibat HPH Tanimbar saat ini mulai kekurangan sumber air bersih akibat penebangan hutan secara besar besaran.

Fenanlampir juga mengajak masyarakat Latdalam untuk menolak paslon yang menjatuhkan harga diri Tanimbar, sebab menurutnya, ada penghinaan terhadap warga Tanimbar yang dilakukan oknum-oknum tertentu.

Ditempat yang sama, mantan Wakil Bupati Tanimbar Lukas Uwuratuw menyebutkan, ada kekhawatiran akan kehancuran Tanimbar ditangan yang salah. Pasalnya ada paslon tertentu yang didorong maju oleh orang belakang layar untuk mau menguasai Tanimbar.

“Mengapa saya dan kakak saya Bito Temmar bergabung dalam satu panggung? Karena Hari ini kita merasa cemas. Dengan  demikian saya hadir di panggung besar ini untuk bersama-sama masyarakat kita selamatkan Kabupaten Tanimbar yang telah susah payah kita bangun,” tutur Lukas.

Hari ini kata Lukas, banyak yang datang dengan visi misi tentang kesehatan dan pendidikan, tapi ingat semua calon yang ada ini, dirinya tahu persis siapa dibelakang mereka, siapa yang pernah mengorbankan basudara yang ada di Latdalam ini.

“Sejarah tentang sirtu yang dicuri oleh mereka saya tahu dan dia itu sudah yang ada di belakang paket keponakannya. ia telah membeli tanah Desa Lematang 800 hektar dengan harga 5 ribu – 10 ribu/meter persegi. Dia menciptakan anaknya ini atau ponakannya ini untuk menjadi bupati supaya dia dapat mengatur semuanya, soal NJOP misalnya dan dia akan membiayai appraisal untuk menilai harga tanah itu sesuai hati dia,  paling kurang itu 100 ribu/meter yang  jika dikalikan dengan 800 hektar miliknya maka dia sudah memiliki Rp800 miliar,” cetus Lukas.

Selain itu kata Lukas, ada calon juga yang baik namun masih berdiri bersama dengan partai pengusung yang dulunya mengusung orang yang kini ditetapkan oleh Kejaksaan Negeri Saumlaki sebagai tersangka, dan sudah kembali lagi ke Tanimbar untuk mendukung anak-anak yang tadi disebut.

“Saya berharap Jangan membawa simbol-simbol gereja untuk kepentingan politik, apalagi di belakangnya itu didukung oleh seorang koruptor besar,” tandas Lukas.

Didukung Dua Mata Rumah

 

Rasanya bicara kemenangan Boy – Poli belum lengkap, sebab tak hanya 4 kombinasi komponen pendukung, di Desa Latdalam sendiri PASLON Boy – Poli didukung dua perahu besar yang siap memenangkan mereka. Kedua perahu tersebut yakni perahu adat yang dikenal sebagai ujung tombak Desa Latdalam yaitu Sorilur , dimana Sorilur Baranratan pada keluarga Elihut Solarbesain dan Sorilur Lusila pada keluarga Galio Luturyali.(S-26)