AMBON, Siwalimanews – Sebanyak empat kabupaten/kota di Maluku akan didatangi Bank Indonesia guna menyukseskan program ekspedisi rupiah berdaulat tahun 2023. Tak tanggung-tanggung dalam ekspedisi kali ini BI menyiapkan uang tunai sebesar  Rp17 miliar.

Lima kabupoten/kota yang akan dijumpai yakni, Kabupaten Maluku Tengah (Banda), Kota Tual, Kabupaten Malra, Kabupaten Aru (Dobo) dan dua daerah di Kabupaten Tanimbar yakni di Larat dan Adaut.

“Dari Rp17 miliar tersebut akan diedarkan di Pulau Banda Rp600 juta, Tual Rp10 miliar,  Dobo Rp4 miliar, Larat Rp2 miliar, dan terakhir di adaut sekitar Rp400 juta,” ujar Deputi Gubernur BI Doni Primantojuwono, disela-sela pelepasan KRI dr Wahidin Sudirohusodo dengan nomor lambung 991-2, dalam rangka pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Dermaga TNI AL, Desa Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon, Jumat (1/9).

Menurutnya, ekspedisi tahun  ini, bekerja sama dengan TNI AL dan akan menyinggahi Pulau Banda, Pulau Kei di Maluku Tenggara dan Kota Tual, Dobo Kabupaten Aru, dan Larat serta Adaut di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

“ERB 2023 ini akan dimulai pada 1-7 September 2023 dengan melibatkan 20 relawan menggunakan KRI dr Wahidin Sudirohusodo,” ujarnya.

Baca Juga: Komisi IV Dorong Realokasi Anggaran Bayar Jasa Nakes

Kegiatan tersebut kata Dini, bertujuan untuk memastikan uang rupiah yang beredar di Maluku, khususnya di pulau terluar layak edar dengan kualitas yang bagus. Namun, jika nantinya ditemukan ada uang lusuh, maka akan ditarik untuk kemudian diganti dengan yang baru.

BI sebagai otoritas moneter, berkewajiban menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan pencetakan dan pengedaran uang rupiah yang berkualitas baik dan layak edar sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu, dalam pengelolaan rupiah, BI  mempunyai misi menyediakan uang rupiah di seluruh wilayah NKRI, dengan  memastikan uang rupiah beredar dan digunakan di seluruh wilayah NKRI.

“Karena rupiah bukan saja sebagai alat transaksi pembayaran, tetapi juga sebagai identitas dan alat pemersatu bangsa serta menjadi salah satu simbol kedaulatan bangsa. Oleh karena itu, sebagai negara kepulauan terbesar, dengan luas perairan, ini menjadi tantangan bagi kami untuk mengedarkan rupiah, dan memang masih banyak daerah-daerah  yang belum dapat dijangkau oleh BI dan perbankan dalam pengedaran uang rupiah,” ujarnya.

Selain melakukan penukaran uang melalui ekspedisi lanjut Doni, pihaknya juga melakukan edukasi cinta, bangga, dan paham rupiah. Apalagi, dalam gambar di uang rupiah tahun emisi 2000, ada gambar Pahlawan Pattimura dan uang terbaru edisi 2022 ada gambar Pulau Banda Neira, sehingga pihaknya juga akan berlayar hingga ke Pulau Banda.(S-25)