AMBON, Siwalimanews – Gandeng TNI AL, Bank Indonesia melaksanakan ekspedisi rupiah berdaulat tahun 2024 di wilayah Provinsi Maluku.

Dalam program ini, BI menyiapkan Rp10,2 miliar untuk mengjangkau beberapa daerah yang berada di wilayah 3T, seperti di Pulau Seram, tepatnya di Werinama, Pulau Kur, Pulau Trangan, Pulau Sera dan Pulau Banda.

Direktur Kepala Grup Perijinan dan Pendukung Departemen Pengelolaan Uang Rupiah BI Agus Susanto Pratomo saat membuka legiatan itu di Pelabuhan Lantamal IX Ambon, Selasa (6/8) menjelaskan, melalui kegiatan ini, melalui kerjasama operasi rutin TNI AL yang memungkinkan BI untuk mendorong aktivitas ekonomi di wilayah 3T melalui penyediaan uang layak edar dan memperluas jangkauan pemenuhan kebutuhan uang layak edar.

Artinya, kegiatan yang bertujuan membantu penyediaan uang layak edar di wilayah 3T yang sulit terjangkau dengan transportasi.

“Ini bagian dari sinergi BI dan TNI AL yang telah memberikan dampak postitif dalam upaya memelihara keutuhan dan kedaulatan NKRI dari sisi pertanahan militer oleh TNI AL, serta menjaga kedaulatan ekonomi dan rupiah sebagai salah satu simbol negara oleh BI. Karena selain kegiatan ini, juga dilakukan kegiatan lain, seperti sosialisasi melalui edukasi cinta, bangga dan paham rupiah, serta program sosial BI dengan pemberian bantuan di sektor pendidikan, kesehatan, lingkungan, sosial budaya dan ekonomi,” jelasnya.

Baca Juga: Kombes Areis Aminnulla Jadi Narasumber UKW

Menurutnya, tahun ini akan dilaksanakan kegiatan dimaksud sebanyak 18 kali di 18 provinsi dengan menjangkau 90 pulau. Untuk Maluku sendiri, ini merupakan kegiatan yang ke-12 dengan mengunjungi 5 pulau tujuan, dan ini akan berlangsung mulai 6-12 Agustus dengan KRI Dorangg 874 mikik TNI AL.

Kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka sinergi dan semangat untuk menjaga NKRI, tentunya perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Selain dengan TNI AL, BI juga akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah untuk memperoleh dan menetapkan pulau-pulau yang akan dikunjungi.

“Bersama TNI AL, BI akan terus memperkuat dan menambah program kas keliling ini tidak hanya dalam penyediaan dan penukaran bagi masyarakat di kepulauan, tapi juga bersama-sama memberikan edukasi kepada masyarakat di wilayah 3T tentang kedaulatan negara dari sisi ketahanan ekonomi melalui program cinta dan bangga rupiah,” tandasnya.

Asisten Operasi Kasal Laksda TNI Yayan Sofiyan dalam sambutannya yang dibacakan Danlantamal IX Ambon Brigjen 9mar) Said Latuconsina menjelaskan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama antara BI dan TNI AL tentang pendistribusian, pengamanan dan pengawalan uang rupiah antar Kantor BI maupun ke lokasi yang ditetapkan serta ke wilayah 3T.

Untuk itu diharapkan, melalui kegiatan ini, dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat wilayah 3T untuk mendapatkan uang yang layak edar.

“Dengan kondisi geografi negara Indonesia yang luas wilayahnya serta banyaknya sebaran pulau-pulau kecil dan terluar, ini menjadi tantangan dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan bangsa. Hal ini tidak bisa dilakukan sendiri tanpa adanya persatuan dan kesatuan antar semua elemen bangsa. Untuk itu, BI sebagai bank sentral Indonesia bertujuan mencapai dan menjaga kestabilan nilai rupiah,” ujarnya.

Menurutnya, rupiah merupakan simbol kedaulatan bangsa yang harus senantiasa dijaga sebagai wujud nyata ajang bela negara. Sedangkan TNI AL sebagai garda terdepan, memiliki tugas menjaga dan menegakkan kedaulatan NKRI.

” Disinilah titik temu kerjasama yang dibangun antar dua elemen bangsa yaitu BI dan TNI AL, yakni kesamaan dalam menjaga kedaulatan serta kesamaan kepentingan dalam mendukung pembangunan nasional. Dimana BI bertugas dan berkepentingan untuk menjaga kedaulatan NKRI melalui pemenuhan kebutuhan rupiah layak edar di seluruh wilayah Indonesia, sedangkan TNI AL memiliki sarana memadai untuk menjangkau seluruh wilayah perairan dan wilayah 3T di Indonesia,” jelasnya.

Selain itu, TNI AL juga berkepentingan dalam menjamin kelancaran roda pembangunan nasional diseluruh wilayah NKRI, dimana salah satu bagian utamanya adalah kegiatan perekonomian berupa transaksi keuangan yang menggunakan mata uang rupiah, sehingga mata uang rupiah menjadi tuan rumah tunggal dan berdaulat di negeri Indonesia.

‘Untuk itu, dalam mensukseskan ekspedisi rupiah berdaulat tahun ini, TNI AL menggunakan KRI Dorang-874, yang mana KRI Dorang-874 merupakan kapal patroli yang menjadi salah satu ujung tombak TNI AL dalam menjalankan tugas menjaga keamanan di laut perairan Maluku dan sekitarnya.(S-25)