MASOHI, Siwalimanews – Setelah Abdul Kayum Tehuayo (8) yang divonis menderita Leukemia dan kini ditangani oleh ementerian Sosial untuk pengeboatan lanjutannya di RSUP Wahidin Makssar, kini dua warga Kabupaten Maluku Tengah kembali di vonis dokter mengidap penyakit yang sama.

Dua pasien ini masing masing Nelma Pricilia Yapiluway (13) asal Desa Karlutukara, Kecamatan Seram Utara Barat dan Jasper Istia (3) warga Kecamatan TNS.

“Sebenarnya sebelum kasus anak Kayum Tehuayo, sudah ada dua kasus lebih awal, yang satu anak Natunun warga Negeri Sepa, Kecamatan Amahai yang akibat keterbatasan ekonomi keluarga untuk menjalani pengobatan di luar daerah tidak tertolong dan meninggal dunia pada awal tahun 2023 ini. Selain itu pada akhir tahun 2022 lalu pasien anak juga kami tangani, namun karena kondisi ekonomi keluarga anak yang bersangkutan dapat mengikuti anjuran dokter untuk melakukan pengobatan di luar kota. Kondisinya kini sudah mulai membaik. Baru setelah itu kasus anak Kayum Tehuayo dan kini, kami kembali menerima dia pasien anak dengan status positif Leukemia,” ungkap salah satu perawat RSUD Masohi yang enggan menyebutkan namanya kepada wartawan di rumahs akit tersebut, Kamis (16/3).

Perawat yang menolak namanya dipublikasikan itu menjelaskan, jika ditambah dengan dua pasien baru yang sedang di rawat intensif di ruang melati RSUD Masohi itu, maka jumlah pasien anak yang masuk dengan status positif Leukemia di RSUD Masohi dalam dua tahun terakhir ini seluruhnya berjumlah 6 orang anak.

Pantauan Siwalimanews di ruang rawat inap melati tempat dirawatnya kedua anak dengan status positif leukemia itu kondisi, mereka sangat memprihatinkan. Ironisnya kedua pasein anak ini sama-sama berasal dari keluarga tidak mampu.

Baca Juga: 16 Ribu Warga Tanimbar Belum Miliki E-KTP

Pasien Nelma Pricilia (13) misalnya, terlihat lemas tak berdaya dalam kondisi sangat memprihatinkan. Lusiana sang ibu angkatnya ini mengaku, siswa kelas 1 SMP itu sakit sejak mengikuti ibu kandungnya di Manokwari Papua barat.

Nantinya pada bulan February kemarin dipulangkan ke keluarga di Karlutukara Seram Utara Barat dan kemudian dilarikan ke RSUD Masohi.

“Nelma ini anak rumah sebelumnya dia ikut ibunya di Manokwari. Baru awal tahun ini ia pulang ke kami di Karlutu dengan kondisi tidak sehat. Baru pada awal Februari ini dia alami panas tinggi dan tak kunjung sembuh. Setalah kami bawa ke rumah sakit dan diperiksa intensif dan divonis mendeeita Leukemia tentu kami sangat terpukul. Kami tidak punya kemampuan untuk mengobati anak kami ini  ke luar daerah,” ucapnya.

Senada dengan Lusiana, Johanes Istia (36) ayah dari Jasper ini mengaku terpukul ketika anaknya divonis mengidap leukemia.

“Sungguh kami bingung ketika dengar anak kami mengidap leukemia. Kami bingung dan sontak menangis mendengarnya, sebab tidak tau kami  mau dapat uang dari mana untuk mengobati anak kami ke Jakarta atau Makassar,” ucap Anes.

Sejumlah perawat yang dikonfirmasi Siwalimanews di ruang rawat Inap Melati,RSUD Malteng membenarkan adanya dua pasien dengan status positif Leukemia.

“Iya benar hasil laboratorium pemeriksaan darah kedua pasien ini positif Leukemia. Kini meraka sedang mendapat perawatan disini,” ucap mereka.(S-17)