AMBON, Siwalimanews – Dua kelompok pemuda di kawasan Arbes, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon kembali terlibat bentrok, Selasa (22/3).

Informasi yang dihimpun Siwalimanews bentrokan yang terjadi diduga disebabkan oleh penganiayaan salah satu warga.

Kasus itu akhirnya merembet menjadi aksi balas dendam yang berujung bentrok.

Dalam bentrokan tersebut sejumlah ruas jalan sempat diblokir.

Agar bentrok tidak berlarut-larut Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kombes Driyano Andri Driyano Ibrahim, bersama Raja Batu merah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda Ketua RW, Ketua Ketua RT se wilayah Arbes dan juga dihadiri oleh sekretaris MUI Kota Ambon melakukan pertemuan.

Baca Juga: Tak Bayar Harga Sewa, Pedagang Amplaz akan Diusir

Dalam pertemuan tersebut Kapolresta memberikan arahan dan himbauan meminta agar semua pihak di Arbes sama-sama saling menjaga keamanan dan ketertiban hingga senantiasa dapat terjalin perdamaian dan persatuan di tengah-tengah masyarakat sekitar Arbes.

“Kami Polri senantiasa menjaga dan berupaya cipta kondisi agar senatiasa kondusif, dan diharapkan masyarakat juga turut serta mendukung pihak kepolisian guna menjaga kamtibmas agar tetap kondusif,”pinta Kapolresta.

Menurutnya, kejadian-kejadian berbentuk pelanggaran hukum maupun konflik yang sering terjadi di Arbes merupakan gambaran dari karakter masyarakat yang sering mengabaikan hukum, yang sering main hakim sendiri.

“Kejadian ini sering terjadi main hakim sendiri dan yang ingin menyelesaikan masalah, namun dengan cara salah. Seharusnya masyarakat menghormati hukum dan mempercayai aparat hukum yaitu Polri dengan cara menyerahkan segala permasalahan pelanggaran hukum untuk diselesaikan oleh pihak Polri, dan jangan main hakim sendiri serta tidak perlu melakukan tindak tindak kekerasan sebagai bentuk aksi balas dendam dan lain sebagainya yang malahan dampaknya bisa mengakibatkan konflik besar yang sulit penyelesaiannya,” tandas Kapolresta.

Kapolresta menghimbau masyarakat untuk tidak lagi mengkonsumsi miras karena miras sumber dari kekacauan/pelanggaran hukum.

Selain itu, masyarakat juga diminta tidak lagi menyimpan atau membawa serta menggunakan sajam berbentuk parang, panah, pisau, tombak.

“Apabila masih ada yang menyimpan, membawa atau menggunakan sajam akan langsung di tangkap oleh pihak kepolisiian untuk di proses secara hukum,”tegasnya.

Menurutnya selain peran kepolisian orang tua orang tua juga harus menjadi tauladan anak-anak di rumah dengan memberikan didikan budi pekerti, serta mengawasi pergaulan anak-anaknya sehingga anak anak berkembang menjadi generasi muda yang bermental baik, berwawasan luas, bertakwa dan beriman kuat kepada ajaran agama.

“Jangan justru orang tua nya yang suka bikin rusuh dan bertikai malahan jadi contoh buruk bagi generasi muda,” ujarnya.

Kapolresta juga berharap, para tokoh masyarakat dan tokoh agama harus senantiasa memberikan arahan dan bimbingan kepada masyarakatnya. Tokoh pemuda harus membuat aktivitas yang positif dalam mengisi kegiatan sehari-hari.

Agar bentrok tak berkepanjangan, lanjut Kapolresta, pihaknya telah menempatkan anggota siaga disekitar wilayah Arbes sebagai upaya menciptakan situasi dan kondisi kamtibmas agar tetap kondusif

“Anggota Polresta Ambon akan senantiasa berjaga dan juga memantau situasi di wilayah Arbes guna antisipasi kejadian kejadian tersebut dapat terulang. Kita juga telah menempatkan anggota siaga di sekitar wilayah Arbes,”pungkasnya.

Raja Batu Merah dan beberapa tokoh masyarakat, tokoh agama serta tokoh pemuda juga menyampaikan pendapat, harapan dan usulan sehingga dicapai kesepakatan bersama yakni, apabila masih ada pelanggaran hukum diserahkan dan dipercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian dan seluruh elemen masyarakat di sekitar Arbes, Batu merah mendukung sepenuhnya langkah kepolisian, serta nasyarakat disekitar Arbes berjanji untuk tidak lagi melakukan aksi yang bisa mengarah konflik ataupun pelanggran hukum.

Warga juga berharap pelaku penganiayaan yang dari beberapa kali kejadian agar segera ditangkap dan diharapkan anggota Polri intens melakukan patroli serta pemantauan langsung di lokasi lokasi rawan kejadian pertikaian terutama di sekitar wilayah RT 05 ,06 dan RT 01,02 di Arbes yang sering bertikai hingga jatuh korban.

Wargapun juga berharap ada penempatan polisi di beberapa lokasi yang rawan di Arbes agar dapat menjaga jangan sampai terjadi penyerangan penyerangan dari masing-masing kelompok di Arbes.(S-10)