AMBON, Siwalimanews – Banyak siswa miskin dan rentan di Maluku yang sulit memperoleh bantuan lewat Program Indonesia Pintar.

PIP digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi  untuk membantu biaya pendidikan anak-anak dari keluarga miskin atau rentan miskin.

“Program ini bertujuan mendu­kung pendidikan siswa, mencegah putus sekolah, dan meningkatkan akses pendidikan. Sayangnya ada siswa yang tidak dapat menikmati program ini walaupun sudah diusulkan,” kesal Wakil Ketua DPRD Maluku Johan Lewerissa kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Rabu (20/11).

Untuk itu dinas pendidikan maupun sekolah diminta teliti dalam menginput data siswa miskin dan rentan agar dapat memperoleh bantuan tersebut.

Data siswa di Maluku, katanya masih ditemukan banyak masalah atau tidak valid sehingga berdampak terhadap manfaat yang mestinya diperoleh siswa.

Baca Juga: STKIP Lepas 37 Lulusan ke Masyarakat 

Dikatakan, untuk mendapatkan beasiswa PIP, seluruh data yang telah di input dalam Dapodik akan diverifikasi oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

“Artinya jika data yang diinput salah atau tidak valid maka sudah tentu siswa tersebut tidak akan mendapatkan beasiswa PIP dari Pemerintah Pusat,” ujarnya.

Dirinya mengaku menerima laporan dari beberapa orang tua siswa yang mengaku anaknya tidak mendapatkan bantuan lewat program ini.

“Ada orang tua yang mengeluh ke kami, anaknya yang berasal dari keluarga tidak mampu tapi tidak mendapatkan beasiswa PIP. Maka saya bilang kalau data tidak valid maka tidak dapat diproses,” tegasnya.

Operator sekolah, katanya dalam menginput data siswa harus lebih teliti dan hati-hati agar tidak ada data yang keliru.

Dinas Pendidikan juga diharapkan dapat terus membangun sinergitas dengan Kementerian Pendidikan agar program-program pemerintah yang bertujuan untuk membantu masyarakat dapat dinikmati siswa termasuk di Maluku.

“Sebagai pimpinan DPRD, kami menghimbau seluruh operator sekolah baik SMA, SMK, SMP maupun SD memperhatikan data siswa dengan benar,” harapnya.(S-20)