AMBON, Siwalimanews – Sejumlah dokter non Aparatur Sipil Negara  pada RS Haulussy Ambon menjerit. Pasalnya, sudah seta­hun mereka belum me­nerima gaji dan intensif.

Salah satu tenaga dokter umum non ASN di RS Hau­lussy kepada Si­wa­­lima, Selasa (4/7)  me­ngatakan, sejak Ja-nu­a­ri hi­ngga saat ini ma­naje­men RS Haulus-sy belum membayar gaji dan intensif

“Soal insentif dokter umum non ASN di RS Hau­lussy ti­dak di kasih gaji sama sekali dari Januari sampe sekarang, lalu sekarang me­reka tidak mau kasih insentif daerah padahal dong minta akang di DIPA,” ungkap sumber yang tidak mau namanya dikorankan.

Padahal sesuai dengan alokasi ang­garan dalam DIPA, manajemen RS telah mengalokasikan Rp540.000. 000 yang diperuntukkan bagi pem­bayaran tenaga dokter umum non ASN bagi 18 orang selama satu tahun.

Bahkan, manajemen RS pada bu­lan Mei lalu memberikan para tenaga dokter perubahan perjanjian kerja sama sedangkan PKS yang sebe­lumnya telah ditanda tangani Di­rektur tidak kunjung dibayarakan.

Baca Juga: Dua Situs Agama di Maluku Direvitalisasi Polri

Padahal, anggaran untuk pemba­yaran gaji dan insentif daerah telah tersedia tinggal dibayarkan oleh manajemen RS Haulussy.

“Dong kasih PKS perubahan baru yang tidak ad insentif daerah dikasih akhir mei lalu sedangkan PKS ada insendanya direktur sudah tanda tangan tapi manajemen tidak mau proses pembayaran,” bebernya.

Sumber tersebut berharap adanya perhatian dari Pemerintah Provinsi Maluku untuk dapat membayarkan hak tenaga kesehatan khususnya tenaga dokter umum non ASN di RS Haulussy.

Merespon persoalan ini, Sekre­taris Daerah Provinsi Maluku Sadli Ie mengaku belum mengetahui persoalan belum dibayarkan gaji dan insentif tenaga dokter umum non ASN di RS Haulussy. “Kalau Infomasi ini jujur saya belum tahu dan saya baru tahu ini,” ungkap Sekda.

Sekda pun memastikan pihaknya akan memanggil Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur RS Hau­lussy guna meminta penjelasan terkait persoalan ini.

“Nanti saya panggil Kadis Kesehatan dan Direktur RS untuk meminta penjelasan, tapi yang pasti semua hak tenaga kesehatan akan kita tindaklanjuti,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur RS Hau­lussy, Nasaruddin tidak berhasil dikonfirmasi Siwalima lantaran nomor telepon selulernya tidak aktif. (S-20)