DKP Maluku Diminta Maksimal Kelola Potensi Perikanan
Tingkatkan PAD
AMBON, Siwalimanews – Untuk meningkatkan pendapat asli daerah (PAD) pada sektor Perikanan, maka Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Maluku diminta, maksimal mengelola potensi perikanan.
Hal ini penting, karena sektor perikanan, merupakan salah satu sektor andalan yang dapat memberikan pemasukan bagi daerah.
Permintaan tersebut disampaikan Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury kepada wartawan, Rabu (2/9) menanggapi hasil pertemuan antara Badan Anggaran DPRD Maluku dan Tim Anggaran Pemprov Maluku, Rabu (2/9).
Dalam pertemuan dimaksud, kata Wattimury, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Maluku, Zulkifli Anwar menjelaskan, jika PAD Maluku tahun 2019 mencapai 99 persen, sedangkan realisasi APBD 97,38 persen.
Berdasarkan penjelasan ini, Wattimury kemudian meminta, agar potensi perikanan yang ada di Maluku harus dikelola dengan baik, agar dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) untuk kepentingan masyarakat dan pembangunan.
Baca Juga: AMDS Demo Minta Penjabat Sohuwe Dipertahankan“Selaku pimpinan dewan, tentunya kami sangat berharap kedepannya PAD dapat dicapai dari bidang perikanan untuk meningkatkan PAD Maluku,” ujar Lucky.
Menurutnya, saat ini potensi perikanan diwilayah perairan Maluku belum dikelola dengan baik, termasuk dengan pengawasan yang harusnya dilakukan secara ketat pada perairan Maluku.
Fakta yang terjadi, ungkap Wattimury, dimana ada beberapa temuan dari DPRD Maluku secara khusus pada daerah seputaran Desa Sera, Kabupaten Kepulauan Tanimbar terlihat kapal-kapal nelayan liar yang tidak memiliki izin justru beroperasi dengan bebas.
“Ada beberapa temuan DPRD di daerah sekitar Desa Sera, KTT dimana ada kapal-kapal nelayan liar tidak memiliki izin tapi beroperasi disana,” tuturnya.
Lanjut Lucky, akibat dari lemahnya pengawasan ini, potensi perikanan yang mestinya menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) sebaliknya, harus mengalami kerugian karena tidak ada pemasukan bagi daerah.
Selain itu, Wattimury juga mendesak Dinas Pendapatan Daerah agar membuat rencana pendapatan yang lebih realistis, artinya program dan kegiatan untuk mendatangkan PAD harus dikerjakan secara baik.
“Kami juga desak Dinas Pendapatan untuk coba buat rencana pendapatan lebih realistis. Dalam pengertian jika ingin mencapai 10 maka prgram kegiatan harus 10 bukan 5,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, politisi PDIP Maluku ini juga memberikan apresiasi terhadap jawaban dari tim anggaran pemerintah daerah terhadap daftar inventaris masalah (DIM) yang ditanyakan oleh anggota badan anggaran DPRD, sebab dari jawaban yang ada sudah memperjelas implementasi dilapangan. (Cr-2)
Tinggalkan Balasan