Dihantam Ombak, Nelayan Asal Kairatu Hilang
AMBON, Siwalimanews – Kecelakaan laut akibat cuaca ekstrim lagi-lagi terjadi. Kali ini menimpa Abidin Maligana (45), nelayan asal Dusun Kelapa Dua, Desa Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, dimana perahu yang ditumpanginya untuk memancing di perarian Desa Kairatu dihantam gelombang.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, Personel KP. XVI-2001 Ditpolairud Polda Maluku serta masyarakat yang melakukan pencarian belum berhasil menemukan keberadaan korban.
Direktur Polairud Polda Maluku Kombes Handoyo Santoso menjelaskan, korban hilang saat memancing pada, Minggu (11/6) dan dilaporkan pada, Senin (12/6).
“Menurut informasi yang diterima dari istri korban Nasra Maligana (32) bahwa pada hari Minggu (11/6) sekitar pukul 08.00 WIT, korban pergi memancing dengan menggunakan perahu katinting di laut sekitar Kairatu Beach.Kemudian pada pukul 09.30 WIT, salah satu nelayan menemukan perahu milik korban, namun korban tidak ada didalamnya,” jelas Handoyo.
Mengetahui korban yang hilang membuat nelayan lain yakni La Dahlan bersama Sarfin dan La Merah melakukan pencarian di sekitar lokasi keberadaan perahu milik korban tersebut, namun tidak menemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban.
Baca Juga: DPRD Bakal Evaluasi Penerimaan Siswa Baru di SMA SiwalimaLa Dahlan dengan menggunakan tali berusaha menarik katinting milik korban tersebut untuk kembali ke daratan.
Setelah mendapat laporan tentang hilangnya korban, upaya pencarianpun telah dilakukan dengan melibatkan tim Basarnas Maluku yang terdiri dari 5 personel dengan menggunakan 1 unit roberr boat, personel Ditpolairud Polda Maluku dengan menggunakan KP XVI-2001/Satpolair Polres SBB serta relawan masyarakat Dusun Kelapa Dua dan Dusun Pakarena, Desa Kairatu menggunakan 20 perahu.
“Pencarian dilakukan antara perairan Pulau Ambon dan Pulau Seram dengan menyusuri sepanjang perairan Desa Kairatu, perairan Desa Kamariang dan Perairan Desa Liang, upaya pencarian hari pertama ini dihentikan pada pukul 17.30 WIT, karena cuaca buruk disertai angin kenang dan gelombang tinggi,” ungkapnya.
Keesokan harinya, Selasa (13/6) sekitar pukul 06.30 WIT pencarian kembali dilakukan, namun kembali belum membuahkan hasil.
“Kepada warga masyarakat yang mengetahui atau menemukan tanda-tanda tentang keradaan korban agar dapat menginformasikan kepada tim SAR gabungan yang berada di sekitar perairan Desa Kairatu,” himbaunya.(S-10)
Tinggalkan Balasan