AMBON, Siwalimanews – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Malu­ku, Fauzan Husni Al­katiri menjamin peker­jaan Mess Maluku ba­kal tuntas secepatnya.

Kepada Siwalima  me­lalui telepon selu­ler­nya, Rabu (13/12) Alkatiri mengung­kap­kan pihaknya dalam rapat bersama Kepala Dinas PUPR, Ismail Usemahu telah mem­pertanyakan proyek Mess Maluku.

Menurutnya, ber­dasarkan penjelasan Kadis PUPR pekerjaan proyek Mess Maluku akan selesai sebelum tahun 2023 berlalu.

“Kemarin kita sudah minta penegasan dari Dinas PUPR dan Kadis sudah tegas bahwa Mess Maluku akan tuntas dalam waktu dekat,” tegas Alkatiri.

Dikatakan, penegasan yang di­sampaikan Kadis PUPR berbanding lurus dengan proyek pekerjaan saat ini yang hanya tersisa penataan kamar tidur dan dapur.

Baca Juga: KPK Harap ASN Ambon Jadi Contoh Bayar Pajak

Sementara terkait dengan proyek fisik sudah selesai seluruhnya arti­nya dalam waktu dekat pasti Mess Maluku telah tuntas dikerjakan.

“Kita percaya dengan kinerja Kadis PUPR yang baru ini, sebab sudah terbukti kepiawaiannya dalam mengelola Dinas PUPR. Jadi pasti Mess Maluku tuntas dalam waktu dekat,” tegas Alkatiri.

Politisi PKS Maluku ini berharap, dengan dituntaskannya pekerjaan Mess Maluku dapat segera diope­rasikan sehingga dapat menambah pendapatan bagi daerah.

Rehab Belum Tuntas

Tinggal 19 hari lagi kepemimpinan Murad Ismail dan Barnabas Orno mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku.

Sayangnya dalam massa kepemimpin mereka banyak masalah belum dapat dituntaskan secara baik mulai dari penataan birokrasi hingga aset-aset daerah yang bisa meningkatan pendapatan asli daerah tak mampu diselesaikan.

Sebut saja rehabilitasi Mess Maluku sebagai Kantor Perwakilan Maluku di Jakarta, jalan Kebun Kacang Raya Nomor 20, Jakarta Pusat sudah empat tahun proyek ini belum tuntas dikerjakan.

Hingga berakhirnya masa kontrak, proyek yang telah menghabiskan anggaran Rp 20,7 miliar itu tak kunjung tuntas.

Di tahun 2023 ini saja, anggaran sebesar Rp 4.4 miliar juga 100 per­sen cair namun proyek  tersebut tak selesai juga. Pemprov Maluku sejak tanggal 27 April 2023 lalu menunjuk CV Sisilia Mandiri sebagai kontraktor pelaksana rehabilitasi dengan waktu pekerjaan selama 120 hari dan berakhir pada 26 Agustus lalu.

Miliaran rupiah tersebut diperuntukkan perbaikan 57 kamar dan pengadaan seluruh kebutuhan kamar yang berada di lantai empat hingga lantai tujuh seperti pengadaan sprint bead, bantal kepala, bantal guling closed, shower, televisinya dan lainnya.

Merespon hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Maluku, Ismail Usemahu membenarkan jika sampai saat ini rehabilitas Mess Maluku masih dilakukan.

Usemahu mengakui, pekerjaan yang sedang berlangsung di Mess Maluku bukan lagi pekerjaan fisik gedung melainkan hanya finishing.

“Memang saat ini pekerjaan itu hanya seputar finishing seperti pemasangan tempat tidur dan penataan dapur,” ujar Usemahu kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang Ambon, Selasa (12/12).

Usemahu menegaskan pihaknya menargetkan dalam waktu dekat seluruh proses finishing Mess Maluku akan selesai dilakukan sehingga dapat dioperasikan.

Terkait dengan pengelolaan, Usemahu menjelaskan Mess Maluku nantinya dikelola oleh pihak ketiga, sebab jika dikelola Pemda maka akan ada biaya operasional yang dikeluarkan.

“Kalau untuk saya pengelolaan harus dari pihak ketiga supaya langsung ada pemasukan PAD, kalau dari Pemda harus keluarkan biaya untuk operasional lagi, jadi kita harapkan dari pihak ketiga saja,” ucap Usemahu.

Usemahu menambahkan, jika tidak ada halangan maka dipastikan awal tahun 2024 Mess Maluku resmi beroperasi kembali.

Sekda Klaim

Sebelumnya Sekretaris daerah Maluku, Sadl Ie mengklaim jika proyek rehabilitasi Mess Maluku tuntas dikerjakan.

Penegasan terkait tuntasnya proyek rehabilitasi Mess Maluku yang menggunakan APBD Maluku diungkapkan sekda kepada wartawan di Ambon bulan Agustus lalu.

“Seluruh pekerjaan rehabilitasi Mess Maluku telah tuntas dikerjakan dan telah diserahkan kepada pemprov,” ujar sekda.

Pemerintah provinsi kata sekda, saat ini tengah mempersiapkan proses operasional Mess Maluku setelah selesai dikerjakan oleh kontraktor. Bahkan, pemprov menargetkan Mess Maluku dapat beroperasi kembali di bulan November 2023 mendatang, untuk mendatangkan pendapatan bagi daerah.

“Kita berharap di bulan depan bisa dioperasikan, tapi untuk pengelolanya masih dipegang Badan Penghubung sambil menunggu proses kontrak selesai,” tegas sekda.

Langkah ini ditempuh Pemrov kata sekda, jika menunggu proses kontrak selesai, maka daerah telah mengalami kerugian dari aspek pendapatan.

“Kalau Mess Maluku mau dikelola oleh pihak ketiga minimal Pemprov melalui penghubung untuk melaksanakan tiga bulan pertama sambil mencari pihak ketiga yang memenuhi persyaratan yang disyaratkan dalam aturan itu,” jelasnya.

Namun saat ditanya, terkait dengan audit yang dilakukan pihak inspektorat, sekda enggan berkomentar lebih jauh dan mengarahkan agar ditanyakan langsung ke pihak Inspektorat. (S-20)