AMBON, Siwalimanews – Sejak April hi­ngga Juni 2021, sudah dua warga Kota Ambon meni­nggal dunia akibat terserang demam berdarah dengue (DBD). Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy mengatakan meninggalnya dua warga Kota Ambon itu berdasarkan data yang dihimpun sejak April hingga Juni 2021.

“Untuk pasien yang meninggal dunia ada di Kecamatan Baguala, satu orang meninggal pada April lalu dan yang kedua Juni ini,” kata Pelupessy di Ambon, Kamis (17/6).  Tak hanya memakan korban jiwa, Pelupessy mengaku dibandingkan 2020, kasus DBD di Kota Ambon mengalami peningkatan signifikan 2021.

“Kota Ambon alami peningkatan signifikan. Hingga Juni 2021, tecatat 81 kasus DBD. Paling banyak terjadi di Kecamatan Sirimau,” ungkapnya.

Pelupessy merincikan, kasus DBD terbanyak ada di Kecamatan Siri­mau, yang mencapai 43 kasus, disu­sul Nusaniwe 18 kasus, Baguala 11 kasus, Leitimur Selatan 6 kasus dan Kecamatan Teluk Ambon 3 kasus.

Untuk mengantisipasi terjadinya penambahan kasus, Dinkes Kota Ambon telah melaksanakan fogging sebanyak dua kali pada setiap kawasan yang menjadi lokasi pe­nularan.

“Tindakan ini hanya efektif mem­basmi nyamuk dewasa. Sedangkan untuk memusnahkan jentik nyamuk, warga kita harus melakukan pem­bersihan sarang nyamuk,” katanya.

Pembersihan sarang nyamuk dapat dilakukan dengan melaksana­kan 3M, yakni menguras dan me­nyikat tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat wadah tempat penampungan air, serta memanfaatkan barang bekas atau daur ulang,” jelas Pelupessy.

Selain Fogging, Dinkes melalui Puskesmas juga melaksanakan pemberian bubuk abate gratis, bagi masyarakat untuk membasmi larva nyamuk. “Kami harap masyarakat dapat mewaspadai peningkatan Kasus DBD, dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan, terutama saat musim penghujan, dimana nyamuk lebih cepat berkembang biak,” pungkas Pelupessy. (S-52)