DBD Meningkat, DPRD Minta Pemkot Segera Sikapi
AMBON, Siwalimanews – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Ambon tahun 2021 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tercatat sejak Januari hingga April 2021 sebanyak 51 kasus, dibandingkan tahun 2020 hanya 21 kasus.
Anggota DPRD Kota Ambon meminta, Dinas Kesehatan untuk segera sikapi dan melakukan langkah-langkah penanganan agar kasus DBD ini tidak semakin meningkat. “Kami minta Dinkes harus maksimal dalam melakukan penanganan, baik itu pelayanan di rumah sakit maupun puskesmas,” jelas anggota Komisi I DPRD Kota Ambon, Swenly Hursepuny kepada Siwalima di Baileo Rakyat Belakang Soya, Senin (10/5).
Menurutnya, Komisi I akan terus melakukan pengawasan terhadap penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti yang meningkat secara signifikan di Kota Ambon. “Kami ingin juga masyarakat bisa rutin melakukan pengecekan di halaman rumah masing-masing, kalau ditemukan kaleng bekas, dan bak mandi, maka wajib dikuras airnya, agar tidak menyebabkan munculnya jentik nyamuk,” himbaunya.
Hursepuny juga minta kepada para petugas kesehatan, untuk gencar memberikan sosialisasi kepada masyarakat, agar bersama-sama mencegah sejak dini penyebaran DBD. “Pandemi Covid-19 masih belum selesai, namun paling tidak bisa diminimalisir kasus DBD, agar tidak bertambah banyak korban lagi di masyarakat,” harapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy mengakui, jumlah kasus DBD di Kota Ambon tahun 2021 ini meningkat. Sejak Januari hingga April ditemukan 51 kasus, jika dibandingkan dengan tahun 2020 hanya 21 kasus.
“Terjadi peningkatan kasus di tahun ini. Kalau dibandingkan tahun kemarin, sampai April hanya ada 21 kasus. Ini sudah 51 kasus,” jelas, kepada wartawan di Ambon, Kamis (6/5).
Ia menyebutkan, sejumlah lokasi DBD di Kota Ambon yaitu di Kecamatan Sirimau dan Baguala.
“Paling sering itu dan berulang kali seperti di Kayu Putih, Lateri, BTN Kanawa, Skip Dalam, itu ada beberapa lokasi yang setiap tahun itu berulang,” pungkasnya.
Pelupessy mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah pencegahan diantaranya, pembersihan sarang nyamuk (PSN), menguras bak mandi, menutup bak mandi, dan mengubur sampah yang dapat menjadi sarana pengembangbiakan jentik nyamuk (3M).
“Kami lakukan pembersihan sarang nyamuk (PSN) dengan alternatif 3M-nya, fogging itu alternatif terakhir,” tuturnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga telah menyediakan bubuk nabati di setiap puskesmas yang kemudian dapat diambil oleh masayarakat di setiap puskesmas di Kota Ambon.
Ia meminta masyarakat dapat melakukan PSN guna memberantas berkembangbiak jentik nyamuk.
“Karena fogging itu hanya membunuh jentik nyamuk dewasa. Tapi kalau lingkungan itu bersih dengan melakukan 3M, dan PSN itu bisa menurunkan angka demam berdarah di Kota Ambon,” bebernya. (S-52/S-51)
Tinggalkan Balasan