Curah Hujan Tinggi, Warga Harus Waspada
Curah hujan di Kota Ambon masih tinggi. Masyarakat jangan menganggap sepele. Cuaca yang masih terus ekstrim berimbas kepada intensitas hujan, angin kencang dan potensi gelombang tinggi mengancam Maluku.
Kota Ambon dalam sepekan tak henti-hentinya dilanda hujan. Di beberapa tempat terjadi banjir dan tanah longsor. Banjir terpantau terjadi di sejumlah titik yang menjadi langganan setiap musim hujan. Sebut saja kawasan Cokro Waiheru Kecamatan Baguala.
Rumah-rumah warga di Waiheru terendam banjir. Warga di kawasan itu seolah sudah menjadi langganan dikala hujan melanda. Sementara warga lainnya di lereng, bukit, tebing bahkan di bantaran sungai juga mengalami hal yang sama.
Longsor tetap menghantui. Talud yang dikerjakan asal-asalan juga menerima nasib terhempas dari dinding tanah termasuk jembatan. Masyarakat jangan hanya salahkan pemerintah. Tetapi alangkah baiknya berlaku hidup saling menjaga lingkungan satu dengan yang lain.
Sampah dibuang pada tempatnya. Lingkungan harus dibersihkan. Hindari pembangunan pemukiman di bantaran sungai, lereng dan bukit. Laporkan atau bila perlu protes kepada pemerintah jika ada pembangunan proyek yang mengancam keselamatan.
Baca Juga: Menunggu Langkah Berani Aparat Penegak HukumHindari aktivitas yang merusak lingkungan. Berupaya untuk berdamai dengan lingkungan. Pelihara ciptaan Tuhan, dengan begitu alam akan melindungi kita dari segala ancamannya.
Tingkatkan terus kewaspadaan. Musim hujan belum berakhir. Masyarakat jangan jenuh menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Musin penghujan tiba bersamaan dengan ganasnya Corona melanda negeri ini.
Kebersihan kunci kita terhindar dari malapetaka. Lengah akan memberikan ruang Covid-19 merongrong hidup kita. Cuaca yang tidak bersahabat, mengharuskan kita terus waspada.
Waspada musim penghujan dengan segala akibatnya, juga Covid-19 dengan segala resikonya.Tingkatkan protokol kesehatan dan jangan membiarkan Covid-19 menghantui. Menjaga keseimbangan alam dan Covid-19 merupakan upaya menyelamatkan diri kita dan sesama.
Khusus Covid-19, protokol kesehatan wajib hukumnya. Dikala musim penghujan tiba, jaga keseimbangan, waspada banjir, tanah longsor dan Covid-19. Pemerintah juga diharapkan tidak tinggal diam. Tetapi melakukan pengecekan terhadap proyek-proyek yang keberadaannya bisa mengancam kehidupan manusia dikala musim hujan tiba.
Jembatan dan talud yang putus, segera lakukan perbaikan, karena masyarakat membutuhkan itu guna akses untuk melakukan kegiatan sosial, ekonomi dan lain-lain. Saat ini masyarakat diperhadapkan dengan situasi yang sulit, olehnya pemerintah daerah jangan orientasi hanya kepada hal-hal yang bukan menjadi kebutuhan masyarakat.
Akibat hujan yang mengguyur, sejumlah infrastruktur rusak. Pemerintah daerah segera menjawabnya dengan melakukan langkah cepat guna memenuhi ekspektasi rakyatnya.
Kita berharap rakyat tidak menjerit disaat situasi Covid-19 mengancam. Infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak akibat hujan yang melanda Kota Ambon ini segera diatasi demi kesejahteraan bersama. (**)
Tinggalkan Balasan