Cegah Stunting, Pemkot bagi Ratusan Kilogram Ikan
AMBON, Siwalimanews – Guna mencegah stunting, Pemerintah Kota Ambon membagikan ratusan kilogram ikan kepada warga kurang mampu dan berisiko stunting.
Pembagian dilakukan oleh Dinas Perikanan Kota Ambon di kawasan Kelurahan Waihoka, Kecamatan Sirimau, Kamis (21/11).
“Program bagi ikan ini diperuntukan untuk 100 kepala keluarga di kelurahan Waihoka,” terang Kepala Dinas Perikanan Kota Ambon, Febrien Maail di sela-sela pembagian.
Dirincikan ikan yang diberikan terdiri dari ikan kembung (lema), ikan tongkol, ikan cakalang.
“Ikan kembung sebanyak 200 kg, ikan Tongkol 130 kg dan anak Cakalang 100 kg. Total keseluruhan 430 kg,” terang Maail.
Baca Juga: Disdukcapil Target Pemilih Pemula Miliki e-KTPDirinya mengaku, pembagian ikan gratis ke masyarakat miskin dan berisiko stunting sejak 14 November lalu.
Pembagian dilakukan untuk masyarakat di kawasan Dusun Air Ali sebanyak 200 Kk dan Negeri Rumahtiga sebanyak 100 KK, Kecamatan Teluk Ambon.
“Program merupakan kegiatan yang digelar pemkot guna memperingati hari ikan nasional yang jatuh pada 21 November.
Untuk itu ia berharap, melalui kegiatan ini masyarakat teredukasi untuk mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein hewani.
Masyarakat teredukasi untuk gemar makan ikan sebab meru-pakan sumber protein hewani bergizi tinggi untuk kesehatan individu maupun keluarga, selain itu dapat dikonsumsi sejak bayi berumur 6 bulan hingga orang tua lanjut usia.
“Kami juga berharap masyarakat perbukitan yang jauh dari pesisir dapat menikmati Ikan secara mudah dan terjangkau,” tandasnya.
Penurunan Stunting
Diberitakan sebelumnya, Pen-jabat Walikota Ambon Dominggus Kaya meminta kepada seluruh kader posyandu bekerja lebih giat lagi dalam rangka penurunan angka stunting.
Data Lembaga Survei Kesehatan Indonesia menunjukan prevalensi stunting Ambon tahun 2021 sebesar 21,8 persen, tahun 2022 21,1 persen dan tahun 2023 sebesar 20,7 persen.
“Demikian target pencapaian penurunan stunting hingga 14 persen di tahun ini cukup sulit dicapai. Walau demikian pemkot akan tetap konsisten mendukung kebijakan nasional mempercepat penurunan stunting melalui implementasi RPJMN 2020-2024,” ujar Kaya.
Lanjutnya upaya penurunan terus dilakukan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting bersama Tim Penggerak PKK dan tim pendamping melalui berbagai intervensi program sehingga banyak anak-anak stunting di ambon dapat tertangani.
“Disinilah peran kader guna memotivasi orang tua membawa anak ke posyandu,” tegas Kaya dalam sambutan ketika membuka temu kader posyandu di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Ambon, Rabu (30/10).
Menurutnya guna mendukung itu, kader posyandu perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup serta sikap peduli dalam pelayanan kepada masyarakat.
Pemkot Ambon menurutnya bertekad memutus mata rantai lahirnya anak stunting baru.
“Kita dapat memutuskan mata rantai lahirnya anak stunting dengan terus mengawasi, mengawasi tahapan kebijakan dan tindak lanjut penanganan stunting tahun 2024 pada wilayah kerja masing-masing,” pintanya.
Selain itu juga telah dilakukan intervensi kunjungan serentak yang dilakukan TPPS dan TP-PKK dengan melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas ke posyandu dan rumah warga yang berdampak besar terhadap tingkat kunjungan masyarakat ke posyandu.
“Kondisi ini harus ditingkatkan karena deteksi dini penyebab stunting salah satunya berawal dari tingginya kesadaran masyarakat berkunjung ke posyandu,” harapnya.
Kaya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada kader posyandu yang telah mengorbankan waktu dan tenaga untuk membantu pemkot dalam upaya pengurangan anak stunting. “Melalui temu kader hari ini, kita dapat memutuskan mata rantai lahirnya anak stunting baru di Ambon,” tandasnya.
Untuk diketahui, dalam kegiatan ini juga, walikota menyerahkan bantuan berupa sembako kepada 353 anak stunting di 5 kecamatan.(S-29)
Tinggalkan Balasan