AMBON, Siwalimanews – Balai Wilayah Sungai Maluku diminta untuk menghentikan sementara pekerjaan Bendungan Waeapo.

Desakan ini diungkapkan anggota Komisi III DPRD Maluku, Fauzan Husni Alkatiri menindaklanjuti jebolnya bendungan Waeapo yang telah menimbulkan korban jiwa dan harta benda masyarakat disekitar proyek tersebut.

Alkatiri menduga mega proyek strategis nasional yang bernilai triliunan rupiah tersebut disinyalir ada kelalaian dalam tahapan pekerjaan yang mengakibatkan jebolnya bendungan.

“Memang mereka mengatakan tidak ada kelalaian tapi ketika proyek bernilai triliunan rupiah itu bisa jebol maka pasti ada kelalaian, jadi sebagai anggota DPRD kami minta ini dihentikan sementara dulu,” ujar Alkatiri kepada Siwalimanews melalui telepon selulernya, Selasa (9/7).

Penghentian sementara pekerjaan Bendungan Waeapo kata Alkatiri harus dilakukan guna memberikan ruang bagi lembaga auditor negara mengaudit seluruh tahapan pekerjaan.

Baca Juga: Hari Ini, Unpatti Umumkan Hasil Seleksi Mandiri UTBK 2024

Menurutnya, kejadian jebolnya bendungan Waeapo tidak boleh dilihat sepele karena curah hujan yang tinggi, tetapi harus ditelusuri semua aspek sebab proyek ini akan berdampak panjang bagi masyarakat sekitar, sehingga perlu memastikan tidak masalah dalam pekerjaan proyek.

“Sudah saatnya lembaga audit negara seperti BPK atau BPKP untuk masuk audit pembangunan Waeapo yang sedang dilakukan, agar diketahui letak kelalaian dari pekerjaan ini dimana. Jangan kita pandang sepele persoalan ini sebab ini fatal kalau tidak diperbaiki dari sekarang,” tegas Alkatiri.(S-20)