NAMROLE, Siwalimanews – Setelah dilantik oleh Gubernur Maluku, Murad Ismail, Selasa (22/6), Bupati dan Wakil Bupati Buru Selatan Malik Soulisa dan Gerson Eliaser Selsily menjalani pengukuhan adat yang digelar di Auditorium lantai dua Kantor Bupati, Sabtu (26/6).

Sebelum proses pelantikan terse­but, dilakukan penjemputan oleh tokoh-tokoh adat bersama pimpinan OPD, tokoh masyarakat dan sejumlah masyarakat kemudian menuju ke rumah tua Solissa di Desa Fatmite.

Setelah melakukan doa, kemudian bupati dan wabup menuju kantor bupati.

Setibanya di kantor Bupati, pasa­ngan yang dikenal dengan nama SMS GES ini sudah disambut oleh tua tua adat didepan kantor Bupati.

Bupati Wabup kemudian beristi­rahat sejenak kemudian menuju ke auditorium tempat pengukuhan.

Baca Juga: Maluku Canangkan Vaksinasi 1 Juta Orang Per Hari

Disana sudah berkumpul, tokoh-tokoh adat dari 24 marga, 4 Raja Re­henshap, yaitu Raja Rehenshap Masarete, Waesama, Ambalau dan Raja Fogi, Magugul Mual, Masbait, Wakolo dan Magugul Nalbesi, Geba Puji, para Tokoh Adat, Tokoh Agama, pimpinan partai politik, pimpinan dan anggota DPRD, Sekda Bursel, para asisten Bupati, dan Pimpinan OPD serta Pimpinan TNI/ Polri.

Matgugul Masbait, Yontes Mas­bait, yang diberikan kesempatan untuk menyampaikan arahan berharap pemerintahan yang baru ini dapat terus memperhatikan tokoh-tokoh adat seperti yang sudah dilakukan oleh pemimpin sebelumnya.

Masbait juga berharap, pemerin­tah dapat menghadiri kegiatan-kegiatan adat yang nantinya dilak­sanakan oleh semua tokoh-tokoh ada di Kabupaten Bursel.

Tak hanya itu, Masbait juga meminta agar para tokoh-tokoh adat di Bursel dapat disediakan sebuah mobil yang nantinya digunakan oleh para tokoh adat dalam pengurusan ke Kota Namrole.

“Kami ingin Pemda, ibu bupati dan pak wakil bupati membangun rumah adat serta menyediakan satu mobil untuk kami tokoh-tokoh adat supaya dapat digunakan dalam pengurusan ke ibu kota kabupaten,” ucapnya.

Matef Nabo Yunus yang mewakili tokoh adat dari Lisela, berharap kepemimpinan bupati dan wakil bupati dapat membawa perubahan dan kesejahteraan bagi masyarakat Bursel.

Sementara mantan Bupati Bursel dua periode, Tagop Sudarsono Sou­lisa, dalam sambutannya berterima kasih kepada seluruh masyarakat dan para tua-tua adat yang telah menopang pemerintahannya bersama almarhum Wakil Bupati, Buce Ayub Seleky.

“Katong boleh berbeda tapi satu tujuan saja yakni untuk kesejahteraan masyarakat Bursel. Terima kasih kepada tua -tua adat yang sudah menjadi pelindung dan payung bagi masyarakat, menjadi payung bgi pemerintahan saya bersama Almar­hum Wabup selama 10 tahun,” ucap Tagop.

Dirinya berjanji akan menjadi jem­batan penghubung bagi masyarakat Bursel, dengan Bupati Safitri Malik Soulisa dan Wabup, Gerson Eliaser Selsily.

“Saya ditawarkan untuk menduduki banyak jabatan baik dipusat maupun di provinsi oleh gubernur namun saya memilih untuk ada sama-sama dengan masyarakat Bursel. Saya akan menjadi penghubung masyarakat dengan Bupati dan Wabup, dan juga sama-sama membangun Bursel dengan menggunakan jejaringan saya di Jakarta supaya pembangunan Bursel terus berkembang. Saya selalu membuka pintu, bagi siapa saja yang datang. Saya akan membuka ruang sebagai media penyambung bagi ibu Safitri dan pak Gerson,” tambahnya.

Sedangkan Wabup Bursel, Gerson Eliaser Selsily meyakini jika pemerintahannya bersama Safitri Malik Soulisa diberkati oleh Tuhan dan direstui oleh para tuan negeri Fuka Bipolo dan didukung oleh masyarakat maka Bursel akan semakin sejahtera.

“Dengan didukung oleh semua elemen, semoga kami dapat mengapli­kasikan visi misi kami dalam rangka upaya percepatan pembangunan disegala bidang yang akhirnya dapat dirasakan oleh masyarakat Bursel,” tuturnya.

Selsily menghimbau agar aparatur negara di Kabupaten Bursel harus terus meningkatkan kinerja supaya dapat mengatasi kemaslahatan masyarakat.

Disamping itu, dirinya berjanji akan mempercepat legalitas perda adat yang nantinya akan mengatur hak-hak adat termasuk kebutuhan kebutuhan adat di Kabupaten Bursel.

“Kami akan mempercepat pengesahan Perda adat untuk melindungi masyarakat adat di kabupten Bursel,” pungkasnya.

Acara pengukuhan kemudian ditutup dengan sesi foto bersama. Kegiatan ini berjalan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. (S-35)