DOBO, Siwalimanews – Bupati Aru Johan Gonga meresmikan pelayaran perdana lintas penyeberangan Dobo-Marlasi pulang pergi.

Pelayaran perdana yang di launching Selasa (2/3) diatas Dermaga Marlasi, Kecamatan Aru Utara itu ditandai dengan pemberangkatan perdana KMP Satya Kencana menuju ke Kota Dobo.

Bupati saat melaunching pelayaran perdana ini mengatakan, hadirnya angkutan penyebrangan ini, maka akan menjawab keterisolasian pelayaran dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kepulauan Aru.

“Ynag terpenting, masyarakat yang tinggal di Kecamatan Aru utara mau jaga dan rawat kapal yang layari jalur ini, sehingga nahkoda dan ABKnya tetap kerasan melayani pelayaran dari Dobo-Marlasi,” himbau bupati.

Bupati juga mengingatkan masyarakat yang akan menggunakan jasa pelayaran KMP Satya Kencana II, agar dalam pelayaran harus mengedepankan Protokol Kesehatan, dikarena Aru kini masuk zona merah penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Tuasikal: Investasi Ujung Tombak Perekonomian Daerah

“Saya ingatkan ya, bagi masyarakat pengguna jasa pelayaran ini, agar dalam berlayar mematuhi Prokes. Kalau ada yang tidak patuh, maka diturunkan dari kapal. Karena daerah kita ini sekarang sudah berada di zona merah,” pesannya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Edwin Pattinasarany dalam laporannya mengatakan, dasar pengoperasian lintas penyeberangan Dobo-Marlasi yakni, SK Dirjen Perhubungan Darat Nomor: KP.4978/AJ.204/DR]D/2020 tertanggal 26 Oktober 2020, Tentang Penetapan Lintasan Penyeberangan Perintis Tahun 2021.

Selain itu, yang menjadi latar belakang penetapan lintas penyeberangan Dobo-Marlasi yaitu dalam rangka membangun konektifitas antar wilayah di Kabupaten Kepulauan Aru.

“Sejak tahun 2017 melalui Dishub, Pemkab Aru melaksanakan program pelayanan jasa angkutan laut reguler dan dapat melayani 54 titik singgah,” jelasnya.

Namun berdasarkan data penumpang, pelayanan tersebut terus mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2019 terjadi peningkatan penumpang sebesar 38,04 persen. Data menunjukkan, bahwa dari total jumlah penumpang 23.079 orang maupun barang pada tahun 2019, didominasi oleh penumpang pada wilayah Aru Selatan dengan jumlah 12.621 orang atau 55 persen.

Kemudian Wilayah Aru Tengah dengan 7.810 orang atau 34 persen, sisanya 2.648 orang atau 11 persen pada wilayah Aru Utara. Berdasarkan data ini, maka dapat dirumuskan permasalahan transportasi yakni, pelayanan angkutan penyeberangan hanya menggunakan 1 armada yakni KMP Lobster yang melayani 4 lintasan.

“Ketergantungan pada 1 armada saja, maka lintasan Dobo-Benjina, Dobo-Tabarfane dan Dobo-Lamerang dioperasikan apabila kapal KMP Lobster telah tiba di Dobo, sementara jumlah penumpang maupun barang yang menggunakan angkutan laut ini sangat tinggi,” tuturnya.

Untuk itu kata dia, pemkab menambah kapal penyeberangan dengan home base di Dobo dan hanya melayani lintasan penyeberangan di Kabupaten Kepulauan Aru, menambah lintasan baru yakni Dobo-Serwatu di Aru Selatan, Dobo-Koijabi di Aru Tengah Timur dan  Dobo-Marlasi di Aru Utara.

Ia berharap, dengan bertambahnya lintasan baru tersebut dan dioperasikan secara rutin, maka transportasi perpindahan orang, membuka jalur perdagangan, peningkatan ekonomi dan distribusi logistik pada wilayah Kabupaten Aru akan berjalan merata. (S-25)