BUPATI Maluku Barat Daya, Benyamin Th. Noach, menekankan pentingnya persiapan yang matang bagi masyarakat MBD dalam menghadapi seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun Anggaran 2024 serta menjaga netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Daerah MBD menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024.

Pesan ini disampaikan Bupati  saat memimpin apel gabungan ASN di halaman Kantor Bupati, kemarin.

Dalam arahannya, Bupati  mengingatkan putra dan putri MBD yang akan melamar CPNS pada Tahun Anggaran 2024 bahwa kuota CPNS tahun ini cukup besar, mencapai 1.081 orang. Namun, meskipun kuota besar, persaingan akan ketat karena seleksi terbuka untuk seluruh warga Indonesia, bukan hanya warga MBD.

“Kita semua bersyukur, kuota CPNS kita cukup banyak bahkan mencapai 1.081 orang. Namun dengan kuota yang banyak ini sekaligus menjadi ancaman karena seleksinya terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia. Tidak ada istilah anak MBD dan anak non MBD, semua memiliki kesempatan yang sama, kita juga tidak bisa menurunkan standar penilaian untuk meluluskan anak-anak MBD karena itu maka, siapkan diri dengan baik, belajar mandiri secara offline atau secara online sehingga dapat lulus pada seleksi nanti,” tegas Bupati.

Beliau  juga menekankan pentingnya persiapan mandiri bagi para calon peserta, baik melalui pembelajaran offline maupun online, untuk meningkatkan peluang lolos seleksi. Selain itu, beliau mengungkapkan bahwa Pemkab MBD akan menerima kuota Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada akhir Agustus ini, memberikan lebih banyak kesempatan bagi putra-putri daerah untuk berkarir di pemerintahan.

Baca Juga: DPRD Ingatkan Pemprov Selesaikan Anggaran Pengamanan Pilkada

Selain isu CPNS, Bupati  mengingatkan pentingnya netralitas ASN dalam menghadapi Pilkada 2024. Menurutnya, ASN diberikan kesempatan untuk mengikuti kampanye, tetapi hanya untuk mendengar visi dan misi yang disampaikan. ASN harus menentukan pilihan secara pribadi dan tidak terlibat dalam politik praktis yang dapat merugikan diri sendiri dan instansi.

Lebih lanjut, Bupati  memperingatkan ASN untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial. ASN dilarang keras menyukai, membagikan, berfoto dengan kandidat sambil menunjukkan angka tertentu, atau memposting konten politik yang berpotensi menunjukkan dukungan kepada kandidat tertentu. Hal ini, menurutnya, dapat menyebabkan masalah bagi ASN, termasuk kemungkinan pemecatan.

“Saya lihat ada ASN di Facebook yang suka ikut like terkait kandidat tertentu. Jari-jari itu jangan cepat pencet kiri, pencet kanan tanpa memperhatikan postingan dengan baik. Hindari hal-hal tersebut, karena dapat menyusahkan diri anda sendiri karena bisa dipecat sebagai ASN bahkan merugikan kandidat dimaksud. Hal ini saya ingatkan sekali lagi, karena waktunya sudah sangat dekat,” tegas Bupati. (S-28)