Bupati: Kami Serius Tangani Konflik di Seram Utara

PEMERINTAH Kabupaten Maluku Tengah menunjukkan komitmen penuh dalam menangani persoalan konflik yang melibatkan warga di Sawai, Rumaholat, dan Masihulan, Kecamatan Seram Utara.
Selain langkah pengamanan oleh aparat TNI dan Polri, Pemkab Malteng juga terus mendorong kesadaran warga akan pentingnya hidup rukun dan damai. Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir, menegaskan bahwa konflik tidak pernah membawa manfaat, justru sebaliknya, hanya akan menimbulkan penderitaan berkepanjangan.
“Konflik tidak akan membawa keuntungan. Justru dampaknya membawa petaka bagi keberlangsungan hidup orang basudara,” ujar Bupati yang akrab disapa Ozan kepada Siwalimanews di ruang kerjanya, Kamis (10/4).
Menurut Ozan, pengalaman kelam masa lalu telah memperlihatkan bagaimana masyarakat menjadi terkotak-kotak, kehilangan akses terhadap pendidikan, ekonomi lumpuh, dan kehidupan sosial terganggu. “Itu menjadi buku kehidupan bagi kita semua bahwa tidak ada gunanya berkonflik. Mari kita tenangkan hati, jaga keamanan di lingkungan masing-masing, dan jangan terprovokasi,” imbaunya.
Sebagai mantan pengurus PB HMI, Ozan juga meminta aparat keamanan tetap siaga menjaga stabilitas kamtibmas hingga situasi benar-benar kondusif. Ia menekankan pentingnya proses penegakan hukum yang cepat dan adil untuk memberikan kepastian bagi para korban.
Baca Juga: Lagi, Masyarakat Sampaikan Masalah ke WalikotaTerkait dampak konflik, Pemkab Malteng juga tengah menyalurkan bantuan bagi korban kebakaran, seperti makanan, pakaian, obat-obatan, layanan kesehatan, MCK, dan air bersih. Untuk anak-anak sekolah, pemerintah akan menyediakan seragam serta membuka kelas bersama bagi siswa SMP yang terdampak.
“Untuk pembangunan kembali rumah warga, kami akan memanfaatkan dana bencana dari APBD. Koordinasi dengan Pak Gubernur juga terus kami lakukan agar penanganan dilakukan secara tepat dan tidak berlarut-larut,” jelasnya.
Bupati Ozan berharap konflik segera berakhir dan masyarakat kembali bersatu dalam semangat pembangunan.
“Tidak ada yang diuntungkan dari konflik. Semua jadi sulit. Mari hentikan semuanya dan hidup dengan kasih sayang demi masa depan anak cucu kita,” tutupnya. (S-17)
Tinggalkan Balasan