MASOHI, Siwalimanews –  Pusat Kajian Strategis dan Pengembangan Sumber daya Maluku (Pukat -Seram) mendesak Penjabat Bupati Malteng Muhamat Marasabessy untuk mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan olahraga JR Wattimena.

Tak hanya itu, Pukat Seram juga meminta kepada Penjabat Bupati agar segera mencopot yang bersangkutan dari jabatannya.

“Kami mendesak Penjabat Bupati Malteng segera evaluasi Kadis Pariwisata Malteng, sebab yang bersangkutan diduga telah melakukan banyak masalah, dimulai dari mengelola dinas seperti perusahan milik pribadi, hingga kinerja buruk yang bersangkutan, belum lagi masalah lain yang saat ini mulai mengemuka dan sangat berpotensi terjadi pelanggaran hukum,” ucap Ketua Pukat Seram Fahry Asyathry kepada wartawan di Masohi, Jumat (13/1).

Fahry menegaskan, evaluasi itu penting dilakukan secara cepat, sebelum berbagai masalah yang kini muncul di dinas itu menjadi kasus hukum. Jika diperlukan juga penjabat bisa saja mencopot yang bersangkutan dari jabatannya.

“Penjabat bupati harus segera menyelamatkan dinas ini. Manajemen tukang bakso terlalu nampak. Kadis diduga mengatur dinas itu bak rumahnya sendiri. Dugaan ini tentu sangat buruk dan dapat merusak birokrasi Malteng secara menyeluruh,” tandasnya.

Baca Juga: Jumlah Kursi di DPRD Provinsi Maluku tak Berubah

ia mencontohkan, pameran Indonesia brand Expo menyambut kegiatan Akbar G-20 di Bali beberapa waktu lalu, dimana untuk kepentingan daerah khususnya Kabupaten Maluku Tengah, Kadis mengaturnya sendiri tanpa melibatkan staf maupun pegawai seorang pun. Ironisnya kegiatan sudah dua pekan berjalan, baru Malteng hadir di Bali yang diwakili sendiri olah sang kadis.

“Dugaan manejemen tukang bakso sudah tercium. Kami memiliki data yang falid soal ini. Salah satu contoh pameran expo di Bali beberapa waktu lalu yang digagas untuk menyambut Iven internasional G-20. Kegiatan ini diatur sendiri oleh kepala dinas. Jadi semua diduga diatur oleh Kadis  JR Wattimena. Dia berangkat sendiri, anggaran dia babat juga sendiri. Ini contoh kerusakan birokrasi dan pengunaan keuangan negara,” tegasnya.

Tak sampai disitu banyak masalah ditengarai muncul di era kepemimpinan Wattimena sebagai Kadis Pariwisata. Bahkan pengembangan pariwisata untuk menjadi sektor andalan pendapatan daerah pun mati suri. Hampir tidak ada inovasi dan gagasan yang muncul untuk mengembangkan salah satu sektor andalan PAD itu.

“Kami menduga banyak masalah disana. Bahkan dinas ini miskin inovasi. contoh konkrit proyek penyediaan fasilitas di area pantai Koako di Negeri Soahuku amburadul, bahkan ada kesan korup di kegiatan itu. Tak hanya itu, pengembangan destinasi pariwisata mana yang berkembang di Malteng saat ini, semuanya rusak, tidak ada kesan inovasi sama sekali selama bertahun tahun. Kami sarankan Penjabat Bupati segera copot yang bersangkutan sesegara mungkin sebelum berbagai masalah itu menampar wajah Penjabat Bupati Malteng dari Dinas Pariwisata,” tegasnya.(S-17)