BADAN Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Seram Bagian Timur melaksanakan rapat teknis audit kasus stunting sekaligus melakukan launching buku Panduan Stunting di Bumi Ita Wotu Nusa.

Kegiatan tersebut dipusatkan di Cafe Singgah Fua Kota Bula, Selasa (20/6), yang dihadiri Wakil Bupati SBT Idris Rumalutur, Asisten I Sekda SBT, para camat maupun tenaga kesehatan dan pegawai BPPKB setempat.

Kepala BPPKN SBT Anzar Z. R Wattimena mengatakan, buku panduan stunting ini dibuat agar memperkenalkan kepada publik apa sebenarnya itu stunting dan bagaimana mencegahnya, karena banyak orang selama ini masih ragu atau belum memahami secara benar tentang kasus stunting ini.

“Buku panduan stunting ini dibuat sendiri dari BPPKB Kabupaten SBT. Kita juga menulis dengan metode perpustakaan sebagai sebuah inovasi bagi BPPKB agar bisa digunakan untuk kepentingan bersama memerangi stunting,” ujarnya.

Dijelaskan, dalam rapat teknis ini pihaknya juga melibatkan tim pakar maupun dokter untuk bisa mengindentifikasi desa atau wilayah mana saja yang masih ditemukan kasus stunting.

Baca Juga: Menyapa Warga, Marasabessy Beri Bantuan Penambah Gizi

“Ada beberapa tahapan itu, pengisian kualitas kerja pengumpulan kerja, dan identifikasi, dan seleksi kasus, serta rencana tindaklanjuti kemudian diskriminasi. Jadi dari tujuh tahapan itu akan dilaksanakan pertemuan dalam rangka untuk pembahasan su­paya kita tahu persis bahwa desa mana, dusun mana, Kecamatan mana, yang masih ada kasus stunting disana,” bebernya.

Ditanya terkait data SDGs terakhir Kabupaten Seram Bagian Timur Wattimena mangaku, Kabupaten SBT sekarang sudah turun 17 persen dari 43 persen.

“Jadi, kita menurun secara drastis sehingga pak Bupati mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat nanti diserahkan pada acara Harganas di Palembang pada tanggal 6 Juli 2023 mendatang,” katanya.

Oleh sebab itu, untuk penanganan stunting dibutuhkan keterlibatan semua pihak, semua organisasi perangkat daerah teknis untuk melakukan berbagai konvergensi kegiatan agar dapat menyelesaikan persoalan kasus stunting ini. “Secara nasional target reguler stunting diangka 14 persen dan untuk Kabupaten SBT sendiri, insa Allah kita meng­upayakan sehingga  mencukupi target nasional. Sekarang kita sudah di angka 24 persen. Jadi mudah-mudahan kedepan tahun ini kita bisa turunkan 10 persen,” harapnya. (Mg-1)