AMBON, Siwalimanews – Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Maluku mengadakan kegiatan Kumpul Komunitas dan Key Opinion Leader (KOL) Lokal dalam Rangka Komunikasi Program Prioritas Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PDM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Kegiatan yang berlangsung di Carita Cafe, Kamis (17/10) dibuka Kepala BPMP Provinsi Maluku, Aisun Hasan, melibatkan peserta yang berasal dari unsur Komunitas Belajar, Sekolah Penggerak, Guru Penggerak,  Pengelola Media Sosial, Influencer, TiktoKers, Media Cetak, Media Online, dan Konten Creator, serta dari Internal BPMP Provinsi Maluku.

Kepada wartawan, Aisun Hasan, mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan dan memberikan pemahaman tentang kebijakan Merdeka Belajar dan program prioritas di lingkungan PAUD, Dikdas, dan Dikmen kepada tenaga pendidik, media massa, influencer, dan pegiat sosial sehingga Program Prioritas Ditjen PDM Kemendik­budrisktek dapat dirasakan oleh semua elemen masyarakat terkhusus di bidang pendidikan.

“Dengan adanya kegiatan ini melalui prinsip saling berkolaborasi dan bergotong royong, melalui Kerjasama yang dibangun dengan baik, Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar akan semakin diketahui oleh masyarakat luas, sehingga sinergitas ini menjadi sangat penting dan strategis.” ujar Aisun.

Menurutnya, kurikulum merdeka belajar sangat mempermudah para guru dalam mengajar karena dengan  Platform Merdeka Mengajar (PMM), apalagi dijaman digitalisasi hal ini sangat menguntungkan bagi para guru.

Baca Juga: Satgas OMP Dikerahkan Kawal Kampanye JAR-MK

“Yang penting guru-guru harus punya semangat belajar,” ungkap Aisun.

Ditambahkan ada tiga hal yang bisa dilaksanakan terkait PMM, yakni terkait dengan belajar bagaimana guru meningkatkan kompetensinya, bisa melalui pelatihan-pelatihan webinar yang sudah ada dalam PMM.

“Jadi kita tinggal mendorong kemampuan guru untuk mau belajar dan meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan dan webbinar di PMM,” jelasnya.

Yang kedua di dalam PMM, lanjut dia, guru bisa langsung mengajar, karena telah disiapkan berbagai perangkat ajar baik itu bahan ajar maupun modul ajar yang bisa digunakan oleh guru untuk menggunakan perangkat ajar.

“Dan ketiga guru bisa menginspirasi atau berkarya karena guru bisa membuktikan karya dengan melakukan praktek-praktek, baik yang sudah dilakukan di sekolah dalam bentuk video atau dalam bentuk cerita, dan nantinya bisa menginspirasi guru-guru yang lain untuk untuk belajar dan juga ikut berkarya,” tandas Aisun.

Sebelumnya Ketua Panitia, Lela Borut dalam laporannya mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah kolaborasi bersama komunitas dalam KOL dalam pemasaran untuk meningkatkan brand awarenerss, memaksimalkan penggunaan media sosial untuk menyebarkan pesan yang positif dan menginsiprasi lebih banyak orang tentang keberlanjutan program merdeka belajar. (S-08)