BULA, Siwalimanews – Keluarga korban tenggelamnya long boat di perairan Nama Timur, Kecamatan Bula, Kabupaten Sram Bagian Timur menuding pihak BPBD setempat lambat dalam dalam merespon dan menangani kecelakaan yang terjadi di laut.

Tudingan ini disampaikan Ahmad Rumasukun perwakilan keluarga Salis Kafara yang merupakan korban tenggelam long boat kepada Siwalimanews di lokasi pencarian, Sabtu (17/6).

Selian lambat dalam merespons erta mengambil tindakan penyelamatan kata Rumasukun, bantuan dari BPBD pun tak pernah diterima keluarga korban. Sebab selama pencarian korban, pihak keluarga yang banyak mnengeluarkan biaya.

Ia mencontohka, tenda untuk para relawan berteduh di pantai untuk beristirahat sejenak sambil melepas lelah dan menunggu hujan berhenti baru kemudian melanjutkan proses pencarian lagi, memasuki hari keempat baru pihak BPBD membangun tendanya.

Itupun setelah keluarga korban melayangkan protes baik di lokasi pencarian maupun ke Kantor BPBD untuk meminta agar ada tenda.

Baca Juga: Bunda PAUD SBT Lepas 150 Siswa ke Jenjang SD

“Tenda ini ada itupun, karena tadi pagi sempat saya bikin onar di lapangan, dengan catatan sebelum matahari terbenam tenda itu sudah harus berdiri dan usai dengar saya bikin onar baru mereka ambil tindakan untuk pasang tenda,” cetusnya.

Ia menegaskan, yang keluarga inginkan adalah, fungsi dari BPBD itu sendiri harus dilaksanakan setiap kali ada bencana. Untuk itu selaku keluarga korban bahkan masyarakat Desa Desa Fattolo yang iut terlibat dalam proses pencarian ini merasa menyesal atas keterlambatan dari BPBD.

“Jadi saya mewakili seluruh keluarga dan masyarakat yang berada di lokasi pencarian mohon agar pemkab dalam hal ini BPBD harus menjalankan tupoksinya sebagaimana mestinya,” pintanya.(Mg-1)