AMBON, Siwalimanews – Hujan deras yang menguyur Kota Ambon, Sabtu (3/10) sore hingga malam hari mengakibat, banjir dan longsor terjadi pada sejumlah wilayah yang berdampak sejumlah kerusakan infrastruktur maupun rumah warga.

Menurut Kepala Dinas BPBD Kota Ambon Demy Paays, ada beberapa lokasi bencana yang terparah terjadi di Kota Ambon yaitu, Desa Batu Merah, Ahuru dan Passo  dimana talud penahan air ambruk, sehingga berdampak pada pemukiman warga.

“Lokasi terparah itu termasuk di Batu Merah, Ahuru dimana talud penahanan ambruk, begitu juga di Batu Gantung mau­pun ada di Passo talud juga ambruk sehingga berdampak pada pemukiman warga yang kena kurang lebih 8 rumah warga,” jelas Paays kepada Siwalima, Minggu (4/10).

Selain talud ambruk, lanjut Paays, tanah longsor juga terjadi pada beberapa wilayah seperti, SKIP, Kadewatan, Pulo Gangsa, Kelurahan Waihaong, Batu Gajah, Soya, Batu Meja.

“Untuk Silale tergenang air tapi tidak mengakibatkan rumah rusak. Kalau di Batu Merah, Ahuru itu rumah ada yang rusak. Hanya sampai saat ini belum ada laporan bahwa ada korban jiwa akibat banjir dan longsor,” tandasnya.

Baca Juga: Soamole: Jangan Terlena dengan Zona Hijau

Sementara itu, Sekretaris BPBD Ambon, Eva Tuhumury mengungkapkan, Ke­camatan Sirimau yang paling banyak mengalami dampak bencana alam banjir dan longsor.

“Yaitu Negeri Batu Merah, Kelurahan Amantelu, Negeri Soya, kemudian Kelurahan Waihoka, Ahusen, Honipopu, Uritetu. Itu yang semalam hingga pagi ini lapor. Termasuk Kelurahan Batu Meja dan Batu Gajah,” jelasnya, Minggu (4/10).

Kata Eva, BPBD Kota Ambon telah mem­berikan bantuan tanggap darurat baik berupa terpal, alcon untuk pembersihan rumah. “Stok bantuan penanganan darurat berupa terpal di BPBD sangat tersedia cukup. Semua ada. Terpal, gerobak, sekop semua ada tersedia. Persediaan kami cukup,” tandanya.

47 KK di Ahuru Dievakuasi

Dampak dari hujan yang menghantam Kota Ambon pada Sabtu (3/10) pekan kemarin mengakibatkan 47 KK di Ahuru siap dievakuasi dari lokasi tempat tinggal yang rawan tersebut.

Wakil Walikota bin Syarif Handler mengungkapkan, 47 KK tersebut akan segera direlokasikan, karena lokasi tempat tinggal sudah tidak memungkin untuk ditinggali. Pihaknya akan segara mencari lokasi untu memindahkan 47 KK tersebut.

“Khusus untuk masyarakat yang harus direlokasi di Ahuru, Soal dimana relokasi, nanti lahannya kita cari,” jelasnya kepada wartawan saat mela­kukan peninjauan di Desa Passo kawasan Wayori, Minggu (4/10).

Wawali mengakui, ada beberapa lokasi yang telah dikunjungi Pemkot untuk melihat seberapa besar kepa­rahan lokasi tersebut, akibat diterpa hujan sejak sore hingga malam pada Sabtu (3/10) pekan lalu.

“Jadi ada beberapa lokasi di kota Ambon yang sudah dikunjungi sebagai daerah terdampak banjir dan longsor antara lain di Skip, Batu Gajah, Ahuru dan terakhir di Passo,” jelasnya

Ia mengakui,  dalam proses tersebut pihaknya melibatkan sejumlah unsur yang berwenang guna untuk melihat kekura­ngan bahkan mendeteksi seberapa besar dampak dari bencana tersebut.

“pihak Balai Sungai ikut memantau, kita sudah diskusikan di lapangan kedepan kita akan matangkan dia untuk cari jalan keluarnya terhadap masalah banjir dan longsor ini,” tambahnya.

Hadler menambahkan,  pihaknya telah memberi bantuan tanggap darurat dan bantuan lainnya kepada seluruh korban terdampak.

“Yang pertama tentu makanan siap saji untuk lokasi-lokasi banjir, kemudian yang kedua mana yang bisa kita tangani kita tangani lebih awal secara fisik. Tapi memang belum bisa yah kta bantu dulu dengan karung dan terpal untuk penanganan darurat guna mencegah longsor parah,” tandasnya.

Sempat Mengungsi

Basarnas Ambon juga berhasil mengavakuasi warga di dua lokasi yakni Batu Merah dan Skip ke lokasi yang aman dari banjir.

“Tim rescue kantor SAR Ambon yang berada di Desa Batu Merah dan Desa Skip telah berhasil mengevakuasi sebanyak 68 orang ke kantor kecamatan setempat, namun sekitar pukul 23.51 WIT banjir surut dan warga kembali ke rumah masing-masing, kata Kepala Basarnas Ambon, Djunaidi dalam rilisnya yang diterima Siwalima, Minggu (4/10).

Tertimbun Longsor

Akibat hujan deras satu rumah warga di RT 043, Dusun Wainusalaut, Negeri Suli, (Depan Maluku Resort Waitatiri),  Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah nyaris tertimbun longsor.

Kejadian sekitar terjadi pukul 20.00 WIT, memang tidak ada korban jiwa namun sebagian besar bangunan rumah terimbun lonsoran,” kepada Kepala BPBD Maluku, Henri Far-Far kepada Siwalima.

Tim langsung diterjunkan ke lokasi kejadian membawa bantuan tanggap darurat seperti terpal, karung, geroak dan sekop. “Korban kita masih identifikasi namanya, namun kerusakan rumah ini masuk kategori sedang, dan untuk sementara belum bisa ditinggali,” tandasnya. (S-39/Mg-6)