AMBON, Siwalimanews – Fiki Bantam (11), bocah yang diduga diterkam buaya di perairan Air Tanani, Desa Oki Baru, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan, masih terus dilakukan pencarian oleh pihak kepolisian dan masyarakat setempat.

Kapolres Buru Selatan AKBP M Agung Gumilar dalam rilisnya yang diterima Siwalimanews, Rabu (12/3) menuturkan, korban belum ditemukan meskipun pencarian telah dilakukan secara intensif, termasuk telah dibuat upacara adat.

“Kami bersama keluarga korban, pemerintah desa, dan masyarakat masih terus berupaya menemukan korban. Hingga saat ini Bhabinkamtibmas, ayah korban, serta penjabat kepala desa dan beberapa staf masih berada di lokasi kejadian untuk memantau perkembangan,” ujar kapolres.

Kapolres mengingatkan, masyarakat untuk lebih waspada saat beraktivitas di perairan, terutama di malam hari.

“Keberadaan buaya di wilayah tersebut perlu diantisipasi demi keselamatan warga,” himbau kapolres.

Baca Juga: Latuconsina: Bank Maluku-Malut Harus Jadi Partner KONI Bangun Olahraga

Kapolres mengku, pencarian terhadap Fiki Bantam akan terus dilanjutkan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk aparat kepolisian, pemerintah desa, dan warga setempat.

Diketahui, peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu malam (8/3) sekitar pukul 22.00 WIT, saat Fiki bersama ayahnya, Sarfin Bantam, dan seorang temannya, Onyong Bone (11), mencari ikan di pantai saat air laut surut.

Setelah mencari ikan, Sarfin meminta mereka untuk pulang, namun Fiki dan Onyong justru bergerak ke arah Air Tanani.

Tak lama berselang, Onyong berteriak ketakutan dan berlari, sementara Fiki sempat meminta tolong sebelum ditarik ke dalam air oleh sesuatu yang diduga seekor buaya.

Ayahnya segera bergegas ke lokasi dan hanya menemukan senter kepala milik anaknya di atas pasir.

“Saya masih sempat melihat Fiki muncul di permukaan air sebelum akhirnya ditarik kembali ke dalam oleh sesuatu,” ungkap Sarfin Bantam.

Ia berusaha memanggil dan berdoa agar anaknya dilepaskan, namun hanya gelembung air yang terlihat sebelum akhirnya menghilang di dekat pohon sagu.

Keesokan harinya, Minggu (9/3) pukul 10.30 WIT, pihak kepolisian bersama Kapolsek Namrole AKP Bobby Harta Setiadi turun ke lokasi untuk melakukan pencarian.

Sementara itu, keluarga korban dan warga setempat menggelar upacara adat babeto yang dipimpin oleh Abu Latbual dan Arsad Latbual, dengan harapan korban bisa ditemukan.(S-25)