BKD Diingatkan Awasi Ketat Netralitas ASN
AMBON, Siwalimanews – Badan Kepegawaian Daerah diingatkan untuk awasi ketat netralitas Aparatur Sipil Negara jelang pemilu dan Pemilukada.
Peringatan ini diungkapkan Sekretaris Komisi I DPRD Maluku, Michael Tasane kepada Siwalima, di ruang kerjanya, Jumat (27/10) merespon adanya arahan kepala SMK Negeri 5 agar memilih Widya Pratiwi dalam pilihan legislatif mendatang.
Tasane menegaskan UU secara tegas melarang ASN terlibat dalam politik praktis termasuk mengarahkan siapapun untuk memilih calon tertentu.
“ASN itu wajib netral dalam pemilihan dan Pemilukada, itu perintah UU. Jadi kita minta BKD untuk awasi ketat netralitas ASN di lingkup Provinsi Maluku,” tegas Tasane.
BKD kata Tasane harus menggunakan kewenangan yang dimiliki untuk memastikan tidak ada pengarahan ASN untuk memenangkan calon tertentu.
Baca Juga: Pengurus PWI Kabupaten Buru DilantikMenurut, jika ASN nyata-nyata terlibat dalam politik praktis untuk memenangkan calon tertentu maka BKD harus menjatuhkan sanksi sesuai UU yang berlaku.
“BKD itu harus tegas, kalau ada ASN seperti kejadian kepala SMK Negeri 5 yang nyata-nyata mengarahkan untuk memilih calon tertentu maka wajib ditindak, jangan membiarkan kebiasaan buruk itu terjadi,” jelasnya.
Lanjutnya, jika BKD tidak menjalankan tugas dengan baik khususnya kaitan dengan menjaga netralitas ASN maka secara tidak langsung BKD membiarkan ASN terlibat praktek politik praktis dan perbuatan tersebut melanggar hukum.
Tasane berharap BKD Maluku tetap mengedepankan aturan sehingga tidak ada pengarahan ASN untuk terlihat dalam memenangkan calon tertentu sehingga kualitas pemilu dapat terjaga.
Kepsek Arahkan
Kepala SMK Negeri 5 Ambon, Elsina Aunalal diduga mengarahkan dewan guru agar memilih Widya Pratiwi dalam pemilihan legislatif pada Pemilu 2024 mendatang.
Arahan disampaikan kepsek dalam rapat bersama dewan guru SMK Negeri 5 Ambon, Sabtu (14/10).
Sumber Siwalima di SMK Negeri 5 yang namanya enggan dikorankan mengaku memiliki bukti rekaman arahan dari kepsek.
Rekaman permintaan kepsek yang beredar itu berdurasi tiga menit dan secara jelas Elsina menyinggung nama Widya Pratiwi Murad.
Elsina mempertanyakan para guru terkait dengan pilihan politiknya pada pemilihan legislatif baik DPRD kota, DPRD provinsi dan DPR.
“Beta tidak pernah memaksa teman-teman hanya beta kasih ingat saja tahun politik ini teman-teman pake pikiran,” ungkap Elsina.
Menurutnya, para dewan guru di SMK Negeri 5 Ambon harus mengedepankan loyalitas kepada pimpinan. “Harus loyal, kalau dong seng loyal ke beta tidak apa apa, tapi karena teman-teman ini bagian jadi kita loyal kepada pemimpin kita kalau terlalu jelas nanti. Beta tidak kampanye,” jelasnya.
Elsina pun menegaskan jika dirinya tidak memiliki kepentingan khusus tetapi hanya meminta agar para guru menjadi loyal.
“Maksud loyal yang beta bilang ini, kalau masih susah beta bilang sadiki tambah lai, Ibu Widya Pratiwi itu sekarang calon DPR dan beta hanya bilang tidak memaksa. Beta tidak memaksa teman-teman punya pilihan, beta hanya menyampaikan saja,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 5 yang dikonfirmasi Siwa-lima tidak membantah adanya pertemuan dengan dewan guru.
Menurut Elsina dirinya tidak memiliki niat dan kepentingan apapun terkait dengan pernyataan itu. “Terkait berita itu jujur seng ada niat sama sekali, itu hanya terlontar dan nama itu yang teringat lalu disebut,” ujarnya. (S-20)
Tinggalkan Balasan