AMBON, Siwalimanews – Guna mendiseminasikan pandangan Bank Indonesia mengenai kondisi dan arah kebijakan perekonomian kedepan, maka Kantor Perwakilan BI Maluku menyelenggarakan pertemuan tahunan BI tahun 2024.

Pertemuan yang berlangsung di salah satu hotel di Kota Ambon, Senin (2/12) itu menghadirkan seluruh Forkopimda Maluku. Kegiatan yang sama juga dilaksanakan di tingkat nasional di Jakarta yang dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto.

Kepala Perwakilan BI Maluku Rawindra Ardiansah dalam pertemuan itu mengaku, ekonomi Maluku terus menguat, meski demikian, pencapaian dimaksud masih diatas rata-rata angka nasional. Untuk itu, pihak diajak untuk terus memperkuat sinergi guna mendorong kualitas kesejahteraan di Maluku agar lebih baik dari rata-rata nasional, yang tentunya itu tidak terlepas dari sinergisitas dengan pertumbuhan ekonomi Maluku.

Kinerja ekonomi Maluku triwulan III 2024 tumbuh tetap kuat di angka 6,23 persen. Angka  ini meningkat signifikan jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan sebelumnya dan juga lebih tinggi dibandingkan nasional.

“Pertumbuhan ekonomi Maluku triwulan ini, utamanya didorong oleh usaha perdagangan, yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan dengan PDRB 23,7 persen, penyumbang terbesar yaitu sub sektor perikanan dengan andil 13,76 persen,” ujar Ardiansah.

Baca Juga: Paslon Lawemena Unggul di Leitisel

Menurutnya, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan bagi Indonesia, juga turut berkontribusi melalui kebijakan sistem pembayaran, sehingga sistem pembayaran Indonesia 2025-2030 yang menavigasi kebijakan sistem pembayaran ke depan terutama terkait infrastruktur.

Channel instrumen ditengah kemajuan teknologi yaitu perkembangan Qris, terutama pada volume transaksi dan penggunaan jenis terus menunjukkan trend peningkatan hingga tahun 2024, dimana peningkatan pengguna dan transaksi turun diimbangi dengan penguatan literasi jasa keuangan perbankan yang terus bersama-sama memperkuat ekosistem digital di Maluku.

“BI Maluku senantiasa mendorong percepatan implementasi elektronikatif transaksi pemda atau RTPD guna mengoptimalkan pengelolaan keuangan pemda, sehingga lebih efisien, transparan, akuntabel dan pada akhirnya dapat meningkatkan PAD implementasi ATPD terus diperkuat dengan komitmen dan dukungan pemda di Maluku, terutama Pemkot Ambon yang telah menerbitkan status tradisi Indonesia,” ucap Ardiansah.

Perkembangan STPD pada semester II 2024 kata Ardiansah, terus bertumbuh, bahkan terdapat 4 pemda berada pada tahap digital atau tahap paling tinggi di tahun ini. Bahkan selain implementasi kebijakan, sistem pembayaran non tunai dalam menjaga stabilitas ekonomi, BI menjalankan peran pengelolaan uang rupiah untuk menjamu ketersediaan rupiah layak edar sesuai tempat, waktu dan sesuai kebutuhan masyarakat serta aman dari upaya pemalsuan.

Untuk itu, BI melakukan transitif serta ekspedisi yang berdaulat atau RB hingga menjangkau daerah 3T yang bekerjasama dengan TNI AL. BI juga terus mendukung reformasi struktural perekonomian dengan mendukung struktur perekonomian Maluku melalui kajian data perekonomian.

“Sepanjang tahun ini, BI juga terus bersinergi dan berkolaborasi bersama Pemda Maluku melakukan sejumlah upaya, antara lain gerakan budidaya tanaman mandiri,” papar Ardiansah.

Ditempat yang sama Pj Gubernur Maluku Sadli Ie mengaku, pertemuan tahunan dengan tema Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional ini patut diapreiasi.

Menurutnya, kegiatan ini yang memberikan informasi tentang kondisi perekonomian Maluku, tantangan yang dihadapi dan rekomendasi untuk mendorong kinerja perekonomian Maluku kedepan, dan sebagai perkembangan terkini dapat disampaikan, bahwa pertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan III 2024, tumbuh 6,23 persen (YOY), angka pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,95 persen (YOY) di topeng sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebagai salah satu sektor unggulan di Maluku.

“Pertumbuhan Ekonomi yang tetap ini kuat didukung oleh inflasi yang tetap terkendali. Bahkan dari data, menunjukkan tingkat inflasi gabungan kota/kabupaten IHK di Maluku 2,3 persen (YOY) per Oktober tahun ini masih dalam target inflasi nasional sebesar 2,5 persen  (1 persen (YOY)

Presentasi Penduduk miskin perkotaan pada maret 2024 tercatat 5,14% lebih rendah dibandingkan Maret 2023 sebesar 5,49 persen, kesejahteraan masyarakat di pedesaan masih menjadi tantangan dengan  tingkat penduduk miskin  pada Maret  2024  mencapai 24,43 persen.

Selain itu, peningkatan  kesejahteraan juga tergambar dari tingkat pengangguran yang menurun pada Agustus 2024 dimana tingkat pengangguran  terbuka di Maluku tercatat  6,11 persen turun 0,20 persen dibandingkan dengan Agustus 2023.

“Terjadinya, peningkatan pertumbuhan ekonomi ini, tentu merupakan sinyal  yang baik  menunjukkan terus berlanjutnya  pemulihan aktivitas  ekonomi di Maluku. Kita perlu melihat sebagai sebuah peluang  untuk terus berkolaborasi  untuk mendorong pertumbuhan  yang kuat dan berkelanjutan, termasuk dengan pengembangan UMKM (perluas akses pasar  pasar dan dukungan  pembiayaan  dari perbankan),” tandas Sadli.(S-25)