AMBON, Siwalimanews – Bentrok antar kelompok pemuda Lorong PMI, Kelurahan  Bentang dan pemuda dan Farmasi Atas, Keluarahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon lagi-lagi terjadi.

Aksi saling serang tepat di depan SMP Negeri 17 Ambon pada, Minggu (5/3) malam, mengakibatkan satu warga lorong PMI mengalami luka bacok, sementara 1 lapak pedagang serta 1 unit sepeda motor ikut dibakar.

Kasi Humas Polresta Pulau Ambon Iptu Moyo Utomo kepada wartawan di Mapolresta, Senin (6/3) mejelaskan, berdasarkan keterangan saksi Sergio Souisa (26) warga lorong PMI, bentrokan bermula saat dirinya dipukuli oleh OTK saat hendak ke warung.

Akibat dari pemukulan itu, saksi kemudian berlari sambil berteriak minta tolong, sehingga warga sekitar berdatangan dan menyebabkan  konsentrasi massa.

“Usai dipukul saksi berlari menuju lorong PMI sambil berteriak minta bantuan pertolongan kepada keluarga dan teman-temannya, dan pada saat yang bersamaan kejadian tersebut langsung direspon oleh warga dan pemuda lorong Kudamati PMI, sehingga terjadi aksi saling lempar batu antara kedua kelompok,” jelas Uotomo.

Baca Juga: Polres Bursel Ajak Panguyuban Perkasa Tertib Berlalu Lintas

Bentrokan antar dua kelompok pemuda ini mengakibatkan Josua Ruhulessyn (22) yang tinggal di Lorong PMI dibacok pada bagian tulang belakang. Selain itu warung milik  Yohanis Tempessy warga lorong PMI di bakar, sedangkan 1 unit sepeda motor dengan merk Honda yang diduga milik pemuda Farmasi Atas yang tertinggal di TKP juga dibakar massa.

“Ada korban luka 1 orang yang dibacok dari belakang, tempat ojek dirusak, 1 warung dibakar dan 1 unit motor juga dibakar dalam insiden ini,” beber Utomo

Tak lama setelah kejadian, Kapolsek Nusaniwe Iptu Johan WM Anakotta bersama Personelnya dan di bantu Personel SPKT Polresta tiba di TKP untuk membubarkan kedua kelompok. Kemudian disusul  satu unit mobil pemadam kebakaran milik pemkot tiba di TKP dan langsung memadamkan api pada lapak  dan sepeda motor yang terbakar.

Hingga saat ini situasi di TKP terpantau kondusif, bahkan aktivitas masyarakat pasca bentrok kini berangsur normal.

“Sampai dengan saat ini situasi pada TKP terpantau aman dan terkendali dan personel masih tetap stand by mengantisipasi terjadinya bentrok susulan, sementara untuk korban kita arahkan untuk membuat laporan polisi,” jelas Utomo.(S-10)