AMBON, Siwalimanews – Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Depok, Jawa Barat jauh-jauh datang ke timur Indonesia hanya untuk belajar.

Mereka ingin mengetahui bagai­mana kota yang sempat terpuruk akibat konflik sosial tahun 1999 begitu cepat puli. Membenahi diri dan bersaing sebagai salah satu kota yang berkembang di indonesia.

Kota dengan jumlah penduduk tahun 2020 sebanyak 347.288,00 jiwa, tahun 2022 sebanyak 347.644,00 jiwa dan tahun 2022 sebanyak 348.225, 00 jiwa itu memiliki luas 359,45 km².

Menjadi ibukota provinsi, Ambon hanya memiliki luas laut 17,55 km² dengan panjang garis pantai 98 km  dan disahkan dengan PP Nomor 13 Tahun 1979 dengan luas 377 km² atau 2/5 dari luas Pulau Ambon.

Kedatangan tim FKUB Kota Depok dibawah pimpinan Kepala Kesbangpol Lienda Ratnanurdiany itu diterima oleh Sekot Agus Ririmase di Balai Kota, Rabu (20/9).

Baca Juga: Demi Malteng, Sahubawa Buat Sejumlah Terobosan

Menurut sekot, Pemkot Ambon menyambut baik kunjungan kerja dalam rangka koordinasi dan komunikasi yang dilakukan FKUB Depok.

Dalam sambutan sekot mengaku menyambut baik serta berterima kasih kepada FKUB Depok yang telah menyambangi Kota Ambon guna mempelajari sikap toleransi yang dijalankan disini.

“Saya dan penjabat walikota berterima kasih karena telah mendatangi Ambon. Semoga banyak informasi bermanfaat yang diterima yang baik dibawa pulang dan yang tidak ditinggalkan saja,” ujar sekot.

Sekot menerangkan, kota ini periode 1999-2003 pernah mengalami konflik sosial yang menghanguskan tatanan kota ini baik dari aspek pembangunan, ekonomi, sosial, budaya.

“Melalui semangat hidup orang basudara, budaya pela gandong juga kerja sama pemerintah dengan tokoh agama, masyarakat, pemuda dan segenap masyarakat, konflik tersebut berangsur-angsur membaik,” jelasnya.

Ia mengaku peran dari FKUB Ambon juga sangat penting karena bisa memberikan pencerahan kepada semua umat untuk mempertahankan kerukunan yang sudah dibangun.

“Peran FKUB kita bisa memberikan pencerahan bagi umat supaya kerukunan yang telah diperjuangkan tetap dipertahankan, hal ini tersebut juga dapat diterapkan oleh FKUB Depok,” pintanya.

Sekot juga menyebutkan langkah serta banyak terobosan dilakukan pemerintah untuk mencegah konflik ini tidak kembali terjadi kembali.

Yang sudah kita lakukan seper­-ti terus melakukan sosialisasi, promosikan kepada dunia status ambon City Of Peace. Melalui mo­-numen gong perdamaian dunia sebagai simbol,” ungkapnya

Tidak hanya itu pemerintah juga memfasilitasi pembangu­nan pusat kegiatan keagamaan terintegrasi (Islamic Center, Katolik Center, Christiani Center).

“Kita juga memfasilitasi pem­-bentukan berbagai organisasi pemuda untuk mendukung keru­-kunan umat beragama dan me­-nyuarakan perdamaian melalui optimalisasi kultur musik sebab  ambon kota musik,” tandasnya

Kepala Kesbangpol Depok Lienda Ratnanurdiany mengung­kapkan melalui kunjungan ini, pihaknya ingin mengetahui lebih banyak terkait dengan upaya yang dilakukan Pemkot Ambon mempertahankan toleransi.

“Kita ingin belajar bagaimana mempertahankan toleransi serta bangkit dari keterpurukan akibat konflik sehingga ilmu, informasi serta pengetahuan yang diterima dapat dikembangkan di depok yang juga dikenal sebagai kota intoleran,” ungkapnya.

Dengan kunjungan ini juga sangat diharapkan pihaknya ba­-nyak menimbah ilmu pengetahuan dan informasi dari Kota Ambon. “Mudah-mudahan ada hal-hal dan ilmu yang kami dapat,” tandasnya.

Hadir mendampingi sekot, Badan Kesbangpol Yan Suitela, kepala BPKAD Apries Gaspersz, Kabag Komunikasi Pimpinan dan Protokol Tawarich Mintrik, Kabag Kesra Fenly Masawoy dan FKUB Ambon yang merupakan tokoh agama. (S-25)