DOBO, Siwalimanews – Cuaca ekstrim mengakibatkan puluhan rumah warga di Desa Durjela, Kecamatan Pulau-Pulau Aru terendam banjir Rob.

Sejumlah warga kepada Siwa­lima, Senin (16/12) mengung­kapkan, banjir Rob ini terjadi setiap tahun di bulan Desember sehing­ga mengakibat mereka harus menjadi korban.

Dikatakan, bulan Desember di Aru ini bertepatan dengan musim barat yang memicu cuaca yang sangat ekstrim seperti angin, ombak dan hujan sangat kuat.

“Apa lagi, kita dua desa  yaitu, Desa Durjela dan Wangel yang berada pada sisi barat pulau Wamar ini, kalau musim barat itu parah sekali, tetapi air laut masuk dalam rumah saja, apa lagi tanggul pengaman pantai yang ada di depan ini rendah,” ungkapnya.

Berbeda dengan musim timur, kalau musim timur kita di dua desa ini aman sekali, dan yang dampaknya itu warga yang tinggal di pesisir bagian timur.

Baca Juga: Dewan Minta Kebijakan Khusus Kuota Mitan di Ambon

Sementara pantauan Siwalima di Desa Wangel, kawasan Tanjung lampu tepatnya di sepanjang tanggul pengaman pantai yang baru selesai dikerjakan sekitar dua atau tiga bulan lalu, terlihat beton berbentuk kubus yang di letakan persis dibadan tanggul, ada yang sudah terlepas dari posisi awal akibat dihantam ombak disertai angin kencang.

Kepala BPBD, Berty Imuly ketika dikonfirmasi Siwalima, melalui telepon selulernya, Senin (16/12) mengakui, sejak siang tim dari BPBD dipimpin Kepala bidang Kedaduratan, Aser Warkor yang turun langsung guna mengidentifikasi dampak akibat banjir Rob.

.Ketika di konfirmasi dengan Aser Warkor, dirinya mengakui pihaknya sudah turun langsung tinjau lapangan. “Tadi siang memang kita turun ke Ddesa Durjela untuk mengecek langsung dan ketemu dengan kades, Max Kobrua,” ujarnya.

Dari pertemuan itu diketahui ada dua unit rumah yang terdampak langsung banjir Rob.

Namun, air laut memang naik hingga melewati tanggul dan tergenang sepanjang jalan raya di depan desa, namun yang terdampak langsung air masuk itu hanya dua rumah.

Pihaknya telah menghimbau warga agar pohon-pohon disekitar pesisir pantai untuk tidak boleh tebang, karena jika ditebang akan berdampak luas ketika terjadi ombak dan angin.

“Kita juga sudah menghimbau agar pohon-pohon di sepanjang pesisir pantai agar jangan di tebang, karena akan berdampak luas ketika ombak dan angin. Kita juga menghimbau kepada warga melalui kades, agar pohon-pohon yang berdekatan dengan rumah warga agar di tebang guna menghindari tumbang yang bisa saja berdampak negatif kepada masyarakat. “Sementara untuk desa-desa di pesisir, hingga kini belum ada laporan terkait dengan cuaca ekstrim saat ini,” ungkapnya. (S-11)