NAMLEA, Siwalimanewa – Sebanyak 603 jiwa penduduk Desa Waeleman, Kecamatan Waelata , Kabupaten Buru mengungsi akibat perkampungan mereka diterjang banjir bandang pada Jumat lalu. Perkampungan ini yang paling parah diterjang banjir.

Data yang dirilis Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buru menyebutkan, bencana banjir akibat luapan sungai Waeapo itu menimpa sejumlah lokasi, meliputi Air Mandidi, Desa Waenetat, Kecamatan Waeapo.

Selanjutnya di Kecamatan Waelata yang menimpa Desa Debowae, Waetina,Waeleman, dan Waehata.

Di Kecamatan Lolongquba meliputi Desa Grandeng, Lele, dan Ohilahin, serta di Kecamaran Batabual yang menimpa Desa Pela.

“Tingginya intensitas curah hujan selama beberapa hari, sehingga menyebabkan naiknya debit air pada sungai Waeapo,Waelata, Waetina dan sungai di Desa Pela, yang menyebabkan banjir besar pada Kecamatan Waeapo, Waelata, Lolongquba dan Kecamatan Batabual,” demikian diungkapkan Manajer PUSDALOP-PBBPBD Kabupaten Buru,Indra Bagus Senjawan kepada wartawan di Buru, Sabtu (6/7).

Baca Juga: Saniri Negeri Hative Besar Tolak Pergantian Penjabat Raja

Menyinggung soal dampak yang terjadi, Indra lebih jauh menyebutkan, kalau korban jiwa nihil. Korban luka-luka juga nihil.

Khusus di Desa Waenetat, sebanyak 25 rumah terendam dan persawahan seluas 32 hektar juga ikut terendam.

Sementara di Kecamatan Waelata sementara masih didata dan baru terkaver 30 buah rumah yang terendam.

Di Desa Debowae (SP2)1 sebanyak 30 buah rumah juga ikut terendam dan yang mengungsi sebanyak 85 kepala keluarga.

Menurut dia, arus pengungsian terbesar terjadi di Desa Waelemen (Unit R) sebanyak 603 jiwa, karena desa tersebut yang paling parah diterjang banjir.

Sedangkan di Warhata ada warga yang ikut mengungsi dan rumah yang terendam sebanyak 83 unit.

BPBD Kabupaten Buru juga menyebutkan, kalau di Desa Lele sebanyak 100 rumah terendam,termasuk fasilitas kantor desa.

Demikian juga di Desa Grandeng ikut terendam dan ada 80 jiwa yang ikutan mengungsi ke lokasi yang aman. Warga di Ohilahin ada juga yang ikutan mengungsi ke lokasi panen raya sebanyak 125 kk.

Sedangkan di Desa Pela sebanyak 30 rumah terendam.

Dikatakan, ratusan warga tersebut mengungsi di desa-desa tetangga yang tidak kena dampak banjir seperti di Desa Deboi dan balai desa serta masjid.

“Upaya yang telah dilakukan, BPBD dan pemerintah desa memberikan sosialisasi kepasda masyarakat agar tetap waspada, terhadap kondisi keadaan yang tidak kondusif,”jelas Indra.

Dilanjutkan, BPBD mengarahkan masyarakat yang rumahnya terendam agar mengungsi di tempat yang lebih aman atau ke tetangga yang rumahnya lebih tinggi. BPBD menyampaikan kepada masyarakat untuk tetap waspada .

“Rekomendasi untuk segera memberikan bantuan hunian sementara kepada masyarakat yang terkena dampak. Segera memberikan bantuan logistik sementara kepada masyarakat yang terkena dampak,”tutup Indra.(S-15)