NAMLEA, Siwalimanews – Calon Bupati Buru Abdul Aziz Hentihu disambut dengan hangat oleh warga Desa Waekose, Kecamatan Fenalisela, Kamis (17/10) malam.

Memanfaatkan dengan baik kunjungan calon bupati dengan akronim BASIS itu, kaum wanita khususnya ibu-ibu mengusulkan banyak hal kepada Aziz, mulai dari masalah pelayanan kesehatan  yang belum memadai, desa belum tersentuh pembangunan dengan baik, hingga nasib anak muda di desa tersebut.

Menjawab semua keinginan ibu-ibu tersbeut, Aziz menjelaskan, lapangan pekerjaan bagi generasi muda di Buru, masuk dalam agenda besar 10 program kerja pasangan BASIS pada saat dipercaya oleh rakyat untuk memimpin kabupaten ini lima tahun ke depan.

Selama ini ketergantungan  generasi muda di daerah untuk lapangan kerja, hanya P3K, PNS, TNI, dan Polri. Sedangkan di sektor swasta masih belum ada peluang yang begitu luas seperti di beberapa daerah lain.

Namun Aziz optimis saat dipercaya memimpin Kabupaten Buru, peluang bekerja di sektor swasta bagi generasi muda r mulai terbuka luas, karena ada investasi dan investor swasta yang telah mengantongi izin mulai beroperasi.

Baca Juga: Ada Penyelundupan Narkoba di Lapas, Ini Kata Kakanwil

Di sektor Tambang Emas Gunung Botak misalnya, diyakinkan sudah akan beroperasi secara legal dengan dua sistem, yakni Tambang Rakyat (IPR) yang dikelola oleh investor melalui Izin Usaha Pertambangan (IUP).

” Ditahun depan investasi tambang Gunung Botak sudah mulai jalan dibagi menjadi dua model IPR 10-13 koperasi  dan IUP,” ungkap Aziz.

Terkait dengan investor yang masuk mengelola IUP kata Aziz, nanti akan dibuat payung hukum lokal konten supaya pemkab dan masyarakatnya dapat merasakan manfaat langsung dari investasi ini.

“Payung Hukum, lokal konten ini perlu supaya hubungan kita dengan perusahan yang mengolah tambang itu bisa ada manfaatnya. Katong bisa dapat manfaatnya, “ujar Aziz.

Dengan payung hukum lokal konten ini, akan mengikat investor untuk wajib mengambil anak anak Bupolo bekerja di lokasi tambang. Bila terkait dengan skil  yang belum dimiliki anak-anak, maka perusahan juga wajib menyediakan fasilitas lembaga pendidikan dan pelatihan, misalnya selama enam bulan untuk mendidik mereka baru ditempatkan di perusahan tambang.

“Kalau sudah selesai dari pelatihan, maka kita punya anak anak masuk ambil bagian disana,”jelas Aziz.

Selain tambang emas kata Aziz, ada investasi biomasa di sektor perkebunan dengan menanam pohon dan hasilnya akan diolah menjadi bahan bakar briket pengganti BBM. Investasi ini juga akan membuka lapangan kerja yang luas dan mampu menyerap ribuan tenaga kerja, karena yang menanam pohon dan kemudian lagi memanen adalah tenaga kerja manusia, bukan mesin .

“Kita harus konsekuen, konten lokal ini harus jalan,” ucap Aziz.

Menyoal tentang pembiayaan pendidikan bagi orang tua yang kurang mampu menurutnya, paslon BASIS juga telah miliki program pemberian beasiswa bagi murid SD/SMP, hingga mahasiswa dan mahasiswi di perguruan tinggi.

Ia menjamin, generasi muda Waekose yang berstatus mahasiswa/i sudah pasti akan dibantu, sehingga tidak perlu khawatir dengan masa depan anak-anak di desa ini.(S-15)