AMBON, Siwalimanews – Mantan Gubernur Maluku Said Assagaff mengingatkan seluruh lapisan masyarakat agar tidak terjebak dalam isu agama.

Assagaff mengungkapkan, je­lang pilkada serentak 27 November mendatang mulai terlihat pe­nggunaan isu agama untuk ke­pentingan tertentu.

Isu-isu agama yang dibangun kata Assagaff sangat tidak men­didik masyarakat yang akan menentukan masa depan Maluku lima tahun kedepan.

“Hari ini ada yang menggunakan isu sebuah sabiji. Apa itu sebuah sabiji, jangan mudah terlena de­ngan isu agama seperti ini,” ucap Assagaff saat melakukan kampanye di kawasan Waihaong, Selasa (15/10).

Kondisi Maluku hari ini kata Assagaff membutuhkan orang yang pintar dan memiliki leadership untuk memimpin Maluku bukan orang yang hanya menjual isu agama.

Baca Juga: Dewan Desak BKD Nonaktifkan Kepsek Cabul di Aru

Maluku harus mendapatkan seorang pemimpin yang mampu membawa perubahan bukan hanya berjanji tetapi tidak mampu dieksekusi.

“Bayangkan saja begitu banyak program pembangunan yang tidak berjalan dengan baik. Saya tidak membenci pemerintahan sebelumnya tapi sebagaimana mantan gubernur saya harus sampaikan ini,” jelasnya.

Dia mengakui, saat menjadi Gubernur Maluku enam tahun lalu indeks kebahagiaan masyarakat Maluku masuk urutan kedua tertinggi tetapi hari ini indeks ini tidak lagi dicapai.

Masyarakat semakin sulit dengan berbagai kebijakan yang tidak pro kepada masyarakat termasuk para pedagang di Mardika.

“Masyarakat semakin sulit dan menderita, apakah ingin memilih pemimpin yang hanya bermodalkan menjual isu agama saja,” jelasnya.

Assagaff berharap masyarakat dapat jelih dalam menentukan pilihan dan tidak terpengaruh dengan isu agama yang dipermainkan.

HL Optimis

Calon Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa optimis akan meraih kemenangan di wilayah Waihaong, Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon.

Padahal wilayah Waihaong merupakan kantong kemenangan Murad Ismail pada pemilihan gubernur 2018 lalu.

Hal ini diungkapkan Lewerissa saat melakukan kampanye terba­-tas bersama ratusan warga Wai­-haong yang berlangsung di lapa­-ngan Waihaong, Selasa (15/10).

HL sapaan akrab Lewerissa mengungkapkan, banyak orang yang mengatakan wilayah Waihaong merupakan basis salah satu pasangan calon, namun pada pilkada nanti dirinya akan meraih hati pemilih di Waihaong.

Menurutnya, warga Waihaong juga menginginkan pemimpin yang dapat merubah kondisi Maluku yang tidak baik-baik saja hari ini.

“Para ibu-ibu yang tinggal di Waihaong hari ini juga merasakan begitu sulitnya ekonomi dengan harga barang terus naik. Maka harus ada perubahan,” jelas Lewerissa.

Menurutnya, Maluku harus berubah dan perubahan itu akan terjadi jika memiliki pemimpin yang memiliki akses langsung dengan Pemerintah Pusat.

Pasalnya lanjut Lewerissa, tanpa adanya akses maka akan sulit bagi pemimpin daerah untuk merubah kondisi Maluku yang hari ini telah hancur-hancuran.

“Miris kondisi Maluku, maka pemimpin kedepan harus memiliki akses langsung dengan kekua­saan agar dapat menarik angga­ran dari pusat untuk mengubah kondisi Maluku ini,” jelasnya.

Lewerissa optimis dengan dukungan dari warga Waihaong maka dirinya bersama pasangan akan memenangkan Pilkada 27 November mendatang. (S-20)