ASN 3 Kecamatan di Malteng akan Dirumahkan
MASOHI, Siwalimanews – Untuk mencegah dan menekan penyebaran virus corona di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) semakin meluas, bupati Tuasikal Abua mengeluarkan kebijakan dengan merumahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di tiga kecamatan dengan bekerja dari rumah.
Tiga kecamatan itu adalah, Kecamatan Salahutu, Leihitu dan Leihitu Barat termasuk ASN Malteng yang bertempat tinggal di Kota Ambon dan bekerja pada 3 kecamatan dimaksud.
“Kita terus berupaya maksimal untuk mencegah serta menekan laju perkembangan Covid-19 di wilayah kita. Salah satu langkah yang akan kita lakukan dalam waktu dekat ini, merumahkan ASN kita di Kecamatan Salahutu, Leihitu dan Leihitu Barat. Terutama mereka yang tempat tinggalnya di Kota Ambon,” jelas bupati kepada wartawan usai menghadiri rapat koordinasi Forkompinda Malteng dalam rangka penanggulangan penyebaran pandemi Virus Corona, kemarin.
Selain itu, bupati mewajibkan seluruh pelaku perjalanan untuk menjalani proses karantina selama 21 hari.
Kata bupati, langkah tersebut dipertimbangkan untuk melindungi masyarakat yang berada dalam zona hijau di Kabupaten Malteng dari penyebaran pandemi Covid-19.
Baca Juga: Tim Gustu Covid-19 Aru Sosialisasi New NormalSelain ASN Malteng, lanjut bupati, Pemkab Malteng juga akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Ambon, guna mengambil langkah yang sama bagi warga Malteng yang bekerja sebagai ASN Pemkot Ambon yang bertempat tinggal di Salahutu, Leihitu dan Leihitu Barat.
“Selain ASN di Kabupaten Malteng, kita juga akan berkoordinasi dengan Walikota Ambon, agar ASN Kota Ambon yang tinggal di Kabupaten Malteng juga dirumahkan,” jelasnya.
Ia menegaskan, langkah koordinasi dengan Pemkot Ambon akan segera dilakukan. Termasuk membicarakan permasalah aksi saling tolak warga diperbatasan Kota Ambon dan Malteng. “Koordinasi akan segera kita lakukan. Kita berharap Pemkot Ambon dapat menyetujuinya usulan dan pertimbangan kebijakan yang akan kita lakukan ini, termasuk mencari solusi pemecahan masalah aksi saling tolak warga yang menutup akses masuk wilayah Kota Ambon dan wilayah Malteng yang baru-baru ini sempat viral di Medsos itu,” ujarnya. (S-36)
Tinggalkan Balasan