AMBON, Siwalimanews – Ambon Music Office konsisten mempertahankan branding Ambon sebagai City of Music dikancah internasional.

Direktur AMO Ronny Loppies dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Rabu (22/1) mengaku, pihaknya telah mengajukan laporan pertanggungjawaban kepada UNESCO, yang mana laporan pertanggungjawaban itu berkaitan dengan mempertahankan Ambon sebagai kota musik dunia.

“Ada dua bagian penting dalam laporan tersebut yaitu, Creative Cities Contribution to UCCN’s Implementation (former Membership MONITORING Report) untuk bagian pertama dan Creative Cities Contribution to Sustainable Development, in line with the MONDIACULT 2022 Declaration and UNESCO Culture Sector’s Priorities untuk bagian kedua,” tulis Loppies dalam rilis itu.

Laporan tersebut juga lanjut Loppies, terdapat pertanyaan-pertanyaan detail yang dibangun dalam dua bagian antara lain, pertama menjawab pertanyaan penting terkait kontribusi Ambon City of Music terhadap program-program global, yang didalamnya terdapat inisiatif terbaik yang dilakukan ditingkat kota, berdasarkan usulan rencana aksi 4 tahun untuk mencapai tujuan UCCN.

“inisiatif terbaik yang dilaksanakan melalui kerja sama antar kota dan internasional untuk mencapai tujuan UCCN. Rencana aksi yang diusulkan untuk periode 4 tahun mendatang, berupa inisiatif yang dilakukan sebagai respons terhadap dan untuk pemulihan dari COVID-19, sementara pada bagian ke-2, menjawab berbagai pertanyaan yang bersifat umum, ” jelas Loppies.

Baca Juga: KPU Siap Hadapi Dalil Paslon Tado di MK

Selain itu kata Lopiees, ada juga bagian output dengan beberapa pertanyaan seperti, bagaimana jaminan terhadap hak-hak budaya di Kota Ambon berupa kepemilikan, identitas dan keragaman budaya yang terbangun, kesetaraan gender, adaptasi skill dan digitalisasi, inklusif dan pembedaan lingkungan digital.

Adapula percepatan budaya dan pendidikan seni berupa, inklusivitas dan kesetaraan akses terhadap budaya dan pendidikan seni, kontekstual dan pendidikan seni melalui budaya, investasi dalam budaya, ekonomi kreatif, perlindungan dan pelestarian warisan budaya dalam hubungannya dengan perubahan iklim, berupa lingkungan dan aksi iklim, perlindungan budaya dalam masa krisis, proteksi dan menjaga warisan serta penanganan setelah masa krisis.

Secara komprehensif, keunggulan Ambon City of Music terletak pada program inovasi AMO, yaitu Sound of green (SoG) yang mengawinkan musik dan lingkungan dengan berbagai dampaknya terhadap sektor-sektor lain seperti, pendidikan, literasi, infrastruktur seni, perubahan iklim dan lain-lain.

“Kekuatan berikutnya adalah pada tingkat partisipasi secara internasional dalam kluster musik dan lintas kluster kreatif dalam skema UNESCO Creative Cities Network atau UCCN,” beber Loppies.

Untuk itu menurut Loppies, dengan keberlanjutan ini, maka Ambon City of Music diharapkan dapat menjadi perhatian semua pihak untuk membantu AMO lebih memfokuskan pembangunan kota yang berkelanjutan dengan daya bangkit budaya musik yang telah diakui dunia lewat UNESCO sejak tahun 2019 dan akan dievaluasi kembali pada tahun 2027.(S-29)