AMBON, Siwalimanews – Kota Ambon kembali menjadi penyumbang tingginya inflasi di Maluku.  Pada Juli 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) di Provinsi Maluku sebesar 2,71 persen dengan IHK sebesar 106,90.

“Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 3,17 persen dengan IHK sebesar 107,43 dan terendah terjadi di Kabupaten Maluku Tengah sebesar 2,03 persen dengan IHK sebesar 105,91, ujar kepala BPS Maluku Maritje Pattiwaellapia dalam rilis yang terima Siwalima, Jumat (4/8).

Menurutnya inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 10 indeks kelompok pengeluaran.

Kelompok penyumbang inflasi yakni penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 6,52 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,04 persen, kelompok kesehatan sebesar 4,71 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,86 persen.

Kemudian kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,02 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,64 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,48 persen, kelompok perumahan, air, listrik.

“Tingkat deflasi month to month (m-to-m) Provinsi Maluku bulan Juli 2024 sebesar 0,82 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,19 persen,” ungkapnya.

Ia juga mengaku [erkembangan harga berbagai komoditas pada Juli secara umum menunjukkan adanya kenaikan.

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Maluku di 3 kabupaten kota, pada Juli 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,71 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 104,08 pada Juli 2023 menjadi 106,90 pada Juli 2024. Tingkat deflasi m-to-m sebesar 0,82 persen dan tingkat inflasi y-to-d sebesar 1,19 persen.

Lanjutnya komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y pada Juli 2024, antara lain: beras, kangkung, nasi dengan lauk, sawi hijau, emas perhiasan, sigaret kretek mesin (SKM), tomat, gula pasir, kopi bubuk, buncis, pembalut wanita, popok bayi.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi y-on-y antara lain ikan cakalang, ikan selar/kawalinya, ikan tongkol/komu, tarif angkutan udara, cabai merah, pisang, daging ayam ras, cabai rawit, baju kaos tanpa kerah/t-shirt pria, daun melinjo, pepaya, bawang merah, ikan kembung/lema, bir, telepon seluler, handbody lotion, lemon, minuman ringan, tepung terigu dan tas sekolah.

Ekspor Juga Naik 

Sementara itu BPS juga mencatat ekspor Maluku Juni 2024 sebesar US$ 16,12 juta, naik sekitar 2.393,37 persen dibanding Mei 2024.

“Ekspor Maluku bulan Juni 2024 mencapai US$ 16,12 juta atau naik sekitar 2.393,37 persen diban­dingkan Mei 2024,” terangnya.

Secara kumulatif, kata Patti­waellapia nilai ekspor Januari s.d Juni 2023 sebesar US$ 33,42 juta atau mengalami penurunan sekitar 17,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

“Ekspor Maluku bulan Juni 2024 berasal dari sektor migas dan nonmigas,” jelasnya.

Untuk negara tujuan ekspor Maluku pada Juni 2024 menuju negara anggota ASEAN senilai US$ 0,59 juta dan negara Asia lainnya senilai US$ 15,51 juta. Ekspor terbesar menuju Tiongkok senilai US$ 15,14 juta.

Dengan total nilai ekspor komoditi asal Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Maluku pada Juni 2024 mencapai US$ 0,56 juta atau turun 85,44 persen dibanding Mei 2024.

“Secara kumulatif nilai ekspor komoditi asal Maluku yang diekspor melalui pelabuhan luar Maluku Januari s.d Juni 2024 mencapai US$ 12,64 juta atau mengalami penurunan sekitar 46,80 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023,” tandasnya. (S-09)