AMBON, Siwalimanews – Talud penahan ombak di bibir pantai yang berlokasi di Negeri Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon ambruk  akibat abrasi.

Robohnya talud sepanjang ratusan meter itu sudah berlangsung lebih dari setahun.

Salah satu Tokoh masyarakat Negeri Hutumuri, Leo Leiwakabessy kepada wartawan menilai, pembangunan Talud setinggi 2,5 meter itu pada dasarnya tidak berkualitas. Akibatnya dia tidak mampu menahan hantaman ombak.

“Ada sekitar 10 sampai 15 meter itu dari tahun lalu, tapi yang yang baru ini sekitar satu minggu lalu, itu karena ombak, itu sekitar 150 meter rusak,”ujar Leiwakabessy kepada Siwalima di Ambon, Kamis (4/5).

Menurutnya, ada dua jenis talud yang dibangun di Hutumuri, yakni menggunakan buis beton atau cincin dan yang biasa. Yang mana yang dibangun dari buis beton, hingga kini masih bertahan, namun talud biasa ambruk.

Baca Juga: Besok, Penumbra Terlihat Jelas di Ambon

Pasalnya, pada proses pengerjaan dasar talud, tidak dibuat dengan baik.

“Hanya dengan material yang ditimbun oleh warga dibagian belakang talud untuk menopang. Bahkan kini ikut tergerus, terbawa air laut. Jadi disini ada dua talud, yang dibangun pertama itu biasa lalu yang kedua itu yang pakai cincin. Yang cincin beton itu kuat, tapi kalau yang biasa ini rusak,”terangnya.

Dia berharap, Pemerintah segera memperbaiki talud tersebut. Bahkan membuat yang baru, dengan menggunakan buis beton yang lebih kuat.

Mengingat Ambon akan memasuki musim angin timur, yang kekuatan ombak lebih kuat dari hari biasanya.

“Kami berharap agar dibangun kembali, karena perbaiki sudah tidak bisa. Dibuat yang lebih baik. Karena kalau tahun ini tidak dibangun kembali, ini bisa saja kena rumah warga, jaraknya sekitar 3 sampai 4 meter, dan kita masuk musim angin timur akan lebih parah. Kami cuma berharap itu saja,” tandasnya.(S-25)