AMBON, Siwalimanews – Hingga Minggu (6/2) kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Ambon tercatat sebanyak 725 kasus. dari total jumlah kasus ini, lima rumah sakit dijadikan sebagai tempat isolasi bagi para pasien tersebut.

Kelima rumah sakit itu, masing-masing RSUP dr J Leimena, RSUD dr M Haulussy, Rumkit Tingkat III dr J Latumeten, Rumkital FX Suharja, dan Rumah Sakit Bhangkara Polda Maluku.

” Di RSUP Leimena terdapat 8 pasien, RSUD Haulussy 25 pasien, Rumkit dr J Latumen 32 pasien, Rumkital FX Suharjo 9 pasien dan RS Bhayangkara 13 pasien,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Senin (7/2).

Sedangkan pada Rumah Sakit rSiloam kata Wendy, hingga saat belum menerima pasien Covid -19, mereka baru akan menerima pasien Covid pada bulan Maret mendatang. Sementara di RSKD Nania sampai saat ini belum ada pasien.

“Siloam baru mau terima pasien Covid-19 pada bulan Maret, di RSKD masih kosong. Jadi dari 7 RS rujukan, hanya 5 rumah sakit saja yang saat ini terdapat pasien,” ujarnya.

Baca Juga: MCW: Tim Penyidik Kejari Harus Baca UU Tipikor

Menurut Wendy, sesuai dengan juknis, bahwa yang terkonfirmasi dengan gejala sedang sampai dengan gejala berat di rawat di rumah sakit. Untuk gejala ringan hanya  cukup dilakukan isolasi mandiri di rumah, tetapi ketika pasien tersebut tidak bergejala atau gejala ringan namun dengan komorbit, harus dipantau dengan isolasi terpusat.

“Rumah sakit akan tolak jika tidak masuk dalam kriteria itu, kenapa dibuat begitu agar terseleksi rumah sakit itu tidak penuh,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, mulai, Senin(7/2) telah dibuka karantina terpusat atau isolasi terpusat di asrama haji, yang mana daya tampungnya sebanyak 380 tempat tidur .

“Namun  untuk hari pertama ini dibuka untuk 145 tempat tidur, nantinya ketika masuk disana ada kriteria yang harus diseleksi,” pungkasnya. (S-21)