AMBON, Siwalimanews –  General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara Adams Yogasara mengaku, saat ini PLN sudah menyalurkan listrik sampai ke 17 desa terluar, tertinggal dan terdepan (3T) yang berada di Maluku, dengan anggaran sebesar Rp 18,07 miliar.

“Desa yang telah dialiri listrik di tahun 2021 ini mencapai 192 desa. Semoga program listrik desa ini, mendorong tingkat kesejahteraan warga dan lebih produktif lagi,” harap Adams dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Selasa (19/10).

Program listrik desa kata Admas, lmerupakan salah satu langkah PLN untuk mewujudkan Strategi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di Provinsi Maluku.

Melalui program ini PLN berkomitmen meningkatkan akses terhadap pelayanan dasar seluruh rakyat Indonesia, sesuai dengan arahan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan pada tahun 2021.

Sementara itu Ilyas Pattiasina, salah satu penerima manfaat bantuan program penyambungan listrik untuk keluarga kurang mampu di Dusun Toisapu, Desa Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan PT PLN, atas bantuan penyambungan listrik ke rumahnya

Baca Juga: Lantik Kaprodi, Ini Harapan Rektor IAKN

“Terima kasih karena sudah menerima aspirasi kami, masyarakat kurang mampu di desa, sehingga kami dapatkan bantuan penyambungan listrik. Saya sangat senang, rumah kami jadi terang, anak-anak kami belajar dengan baik juga,” ungkap  Ilyas yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan.

Wapres Apresiasi

Sebelumnya juga Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin dalam lawatannya ke Kota Ambon pada 13 Oktober kemarin juga mengapresiasi PT PLN yang dapat menjalankan program listrik desa dengan optimal.

Bahkan dalam rapat koordinasi yang digelar di Kantor Gubernur Maluku saat itu Wapres menuturkan, penyediaan listrik untuk masyarakat miskin yang dilakukan melalui program bantuan pasang baru listrik untuk masyarakat miskin merupakan program penting.

Mengingat salah satu penyebab kemiskinan dan ketimpangan adalah, tidak adanya akses terhadap infrastruktur dasar, berupa listrik, air bersih dan sanitasi.

“Pengentasan kemiskinan ekstrem ini, sesuai dengan program yang sudah ada. Ini sudah dikoordinasikan dengan daerah, penanggulangan ini terdiri dari anggaran pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota,” ujar wapres saat itu.

Melihat showcase penyediaan listrik untuk masyarakat miskin yang dilakukan melalui program bantuan pasang baru listrik untuk masyarakat miskin di maluku, Wapres  pun mengapresiasi PLN, bahkan optimis program ini dapat menggerakkan perekonomian warga, sehingga kesejahteraan warga Maluku semakin meningkat.

Untuk diketahui, program listrik desa, merupakan satu dari sekian program pengentasan kemiskinan ekstrem di daerah prioritas. Program listrik desa di lima kabupaten prioritas di Provinsi Maluku, yakni Maluku Tenggara, Kepulauan Tanimbar, Maluku Tengah, Seram Bagian Timur dan Maluku Barat Daya, dilakukan PLN dengan menghadirkan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).

Khusus untuk Kabupaten Maluku Tengah, program penyediaan listrik bagi masyarakat miskin ekstrem diberikan ke rumah tangga di wilayah tanpa listrik PLN (off grid), maupun wilayah tersedia listrik PLN. (S-51)