AMBON, Siwalimanews – Kebakaran hebat yang terjadi di Belakang Kota Ambon, Senin (15/5) malam mengakibatkan sebanyak 110 rumah ruko terbakar, 1 tewas dan 3 luka bakar sementara 219 jiwa dari 113 kepala keluarga meng­ungsi.

Korban tewas yakni Sri Umar (21), warga Dusun Ulatu, Kecamatan Huamual Kabupaten SBB yang ber­profesi sebagai mahasiswi sekaligus penjaga toko Ananda yang ikut terbakar dalam peristiwa itu.

“Korban ditemukan me­ninggal di Toko Ananda milik Haji Hamka, yang mana korban bekerja sebagai penjaga Toko Ananda pukul 01.00 WIT, korban dibawa dengan menggunakan mobil ambulance Bhayangkara ke RS Bhagangkara, untuk dilakukan pemeriksaan medis,” jelas Kasi Humas Polresta Ambon, Ipda Jane Luhukay kepada wartawan di Ambon, Selasa (16/5).

Selain korban meninggal, lanjut Luhukay, 3 orang juga dikabarkan mengalami luka bakar dan harus dilarikan ke RS untuk mendapat perawatan medis. Ketiga korban luka adalah supir mobil Sigra dan dua penumpannya.

Untuk pengendara mobil Trisman Pattiselano (40) warga Batu Gajah sementara dirawat di RS Bhakti Rahayu akibat luka bakar dibagian belakang. Sementara dua penum­panganya masing masing Salmom Syahilatua (35) dirawat di RS Al-Fatah dan Nur Sigit Yusuf yang merupakan anggota Denkav 5/BLC dirawat di RST.

Baca Juga: BPBD Diminta Antisipasi Bencana Alam

Berdasarkan keterangan Saksi Lapori (36) lanjut Luhukay,  awalnya saksi sementara berdiri di depan kiosnya, tiba-tiba saksi mendengar bunyi ledakan yang tidak jauh dari saksi disertai dengan nyala api yang berasal dari Mobil Daihatsu SIGRA Warna Merah.

“Setelah bunyi ledakan dan kobar api dari mobil, saksi melihat sopir mobil lompat keluar dari dalam mobil untuk menyelamatkan diri, serta mobil berjalan tanpa supir mengarah kekiri jalan dan langsung api merembet ke toko Ananda (mebel) sebelum akhirnya merembet,”ungkapnya.

Dikatakan, insiden kebakaran 1 unit mobil Daihatsu SIGRA warna merah dengan nomor polisi. DE 1018 AS yang kemudian merembet ke ruko, pertokoan hingga rumah warga di Jalan Pala, tepatnya Pertokoan Amboina. RT 002 RW. 002 Kelurahan Honipopu Kecamatan Sirimau Kota Ambon) sekitar pukul 20.10 WIT.

Selain itu, 8 unit mobil Damkar Kota Ambon tiba di TKP di bantu 2 unit mobil tangki air TNI bersama warga dan pihak kepolisian lang­sung berusaha memadamkan kobaran api tersebut. Si jago merah yang mengamuk baru berhasil dijinakan seluruhnya pada sekitar pukul 01.20 WIT dini hari.

219 Korban  Mengungsi

Sementara itu, Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena mengungkapkan, sebanyak 219 jiwa dengan jumlah 103 Kepala Keluarga yang menjadi korban kebakaran di Jalan Pala, Kecamatan Sirimau, Ambon, akan ditempatkan di lantai II Pasar Gotong Royong samping Amplaz.

Demikian diungkapkan Wattimena disela-sela peninjauan lokasi kebakaran, Selasa  (16/5) kepada wartawan di sela-sela kunjungan ke lokasi kebakaran.

Dia mengungkapkan, warga yang menjadi korban kebakaran dan kini menempati ruang tunggu di Pela­buhan Kecil, akan segera dipindah­kan pada Pasar Gotong Royong.

“Dari data sementara yang kita peroleh, ada 110 rumah yang ter­bakar kemudian  103 kepala keluarga, dan 219 jiwa yang menjadi korban kebakaran. Mereka yang kini terpencar kebanyakan di Pelabuhan Kecil, itu semuanya akan kita pindahkan ke Pasar Gotong Royong,” ujar Wattimena.

Menurutnya, lokasi Pasar Gotong Royong masih lebih layak dibanding dengan tenda-tenda untuk mereka tempati, mengingat kondisi Ambon saat ini sedang diguyur hujan.

“Takutnya soal kesehatan mereka juga terganggu karena dingin dan sebagainya. Nanti juga kita akan pasang posko kesehatan disini, dari Puskesmas yang ada di kelurahan ini. Jadi itu yang kami lakukan,” ujarnya.

Dikatakan, dalam penanganan darurat 14 hari ini, siapapun dan dari manapun warga itu, akan menjadi tanggung jawab pemerintah kota.

Diungkapkan, pasca penanganan darurat, barulah dilakukan identifikasi yang  ber-KTP, dan yang memiliki sertifikat rumah, sekaligus diberikan bantuan stimulan.

Berikan Bantuan

Walikota juga mengungkapkan, pihaknya baru menandatangani surat untuk pencairan dana tersebut.

“Untuk dana stimulan bagi korban kebakaran sebelumnya, itu saya sudah tanda tangan surat untuk pembayaran dana stimulan mereka. Itu per rumah korban kebakaran, akan menerima Rp 15 juta. Jadi tinggal dieksekusi saja, karena penanganan darurat sudah kita lakukan, dan kita telah membagikan alat masak dan sebagainya dan itu merupakan prosedur tetap penanggulangan bencana sesuai aturan, tinggal satu tahap lagi, yaitu memberikan dana stimulan itu,”ujar Wattimena.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Ambon, Nurhayati Jasin menjelaskan, pasca penanda­tang­anan SK oleh penjabat  Walikota itu selanjutnya Dinsos akan melakukan tellaah kepada Pj. Walikota, kemu­dian melakukan pengajuan untuk permintaan pencairan dana stimulan tersebut ke bagian keuangan.

“Jadi kita sementara berproses juga, dan soal kapan, itu tergantung bagian keuangan, karena angga­rannya tidak ada di Dinsos,” ujarnya.

Tinjau Lokasi

Pasca kebakaran hebat yang menghangsukan sekitar 110 rumah warga di Jalan Pala, Kecamatan Sirimau, Ambon, bersama Waka­polresta Pulau Ambon dan Pp. Lease dan juga Dandim, Pj. Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, mela­kukan peninjauan ke lokasi ke­bakaran.

Disela-sela peninjauan Senin (16/5), Wattimena mengatakan, pihak­nya segera

melakukan penanganan darurat pasca kejadian kebakaran dimaksud.

Dia juga mengatakan, bahwa warga yang mengungsi ini, akan disediakan dapur umum selama penanganan darurat, dan juga kasur dan bantal.

Sementara itu, Wakapolres Pulau Ambon dan Pp. Lease mengaku, pihaknya belum mengetahui pasti penyebab kebakaran awal yang berasal dari sebuah mobil itu. Namun untuk penyebab kebakarannya, pihaknya juga masih menunggu hasil penyelidikan tim.

“Sampai saat ini tim masih melaksanakan olah TKP di lokasi, kita tunggu saja nanti hasilnya akan disampaikan,” paparnya.

Sementara terkait sopir dari mobil yang terbakar, hingga.kini masih dirawat di Rumah Sakit.

Sementara itu, Dandim juga menambahkan, bahwa mengingat lokasinya berdekatan dengan markas Koramil dan Beckham, maka saat peristiwa pihaknya juga melakukan langkah-langkah sebagai upaya pemadaman api yang terus merambat dari sebuah mobil ter­sebut.

“Kami tadi sudah meninjau beberapa lokasi, bersama dengan pak Walikota dan pak Wakaporesta, jadi dari lokasi untuk tempat pengungsi ini, kami mendukung apa yang dilakukan Pemkot, yaitu menempati pengungsi ditempat yang layak. Saya rasa tidak ada masalah, nanti hal-hal teknis lainnya, kami sambil membantu memantau dan terutama berkoor­dinasi,”katanya. (S-25)