AMBON, Siwalimanews – Setelah 10 tahun membangun, akhirnya gedung Gereja Haturisa yang terletak di Dusun Haturisa, Negeri Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon ditahbiskan pada Minggu (29/12).

Penthabisan dilakukan oleh Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku, Pdt. Elifas Tomix Maspaitella sekaligus memimpin ibadah minggu sore.

Prosesi penthabisan tersebut diawali dengan pengantaran alat sakramen dari Gereja Baitlehem Hutumuri menuju Gedung Gereja Haturisa oleh ketua majelis, para pelayan gereja dan jemaat dengan berjalan kaki.

Gedung Gereja Haturisa yang berdiri megah di atas lahan seluas 23×33 meter persegi ini merupakan buah dari perjuangan selama lebih dari satu dekade.

Ketua Panitia Pembangunan, Corneles Pesurnay dalam lapor­annya mengungkapkan bahwa, pembangunan gereja ini mem­butuhkan waktu 10 tahun lebih dengan total anggaran mencapai Rp5 miliar lebih

Baca Juga: Hilang Saat Melaut, Nelayan SBT Ditemukan Selamat

Kata dia, dana tersebut berasal dari berbagai pihak, termasuk donatur individu, lembaga dan pemerintah.

“Peletakan batu penjuru pertama dilakukan pada 12 Oktober 2014 lalu, dan pembangunan dilakukan secara gotong royong oleh jemaat berdasarkan jadwal sektoral hingga hari ini boleh diresmi­kan,”ujarnya.

Selaku panitia, dirinya menyam­paikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pembangunan gedung gereja ini. Terkhusus para tukang bangunan.

“Walau dalam bekerja ada selisih paham yang membuat katong baku malawang, tapi hari ini semuanya boleh selesai,”katanya.

Dijelaskan, pemilihan nama Haturisa merupakan hasil musya­warah bersama di Negeri ini untuk memutuskan nama gedung gereja ini Haturisa yang berarti Batu Per­lindungan.

Diketahui, acara penthabisan Gedung Gereja Haturisa turut dihadiri oleh Gubernur Maluku terpilih, Hendrik Lewerissa bersama istri, Penjabat Wali Kota Ambon, Dominggus Kaya bersama istri, serta tamu undangan lainnya.

Dalam khotbahnya, Pdt. Mas­paitella mengangkat pembacaan dari Mazmur 111:1-10.

Maspaitella menekankan pen­tingnya pengakuan akan Allah sebagai pelindung umat-Nya.

“Hari ini kita menjadi saksi kebesaran Allah, bahwa hanya oleh perlindungan-Nya kita dapat sampai di hari ini,” ujarnya.

Ia juga mengajak jemaat untuk terus mempercayai kasih dan perlindungan Allah di setiap lang­kah kehidupan. (S-25)