AMBON, Siwalimanews – Upaya pencarian terhadap La Riwi (54) dan Francisco Welerubun (24), nelayan asal Kota Tual yang hilang saat melaut di perairan Tanimbar Kei sejak, Sabtu (10/6) lalu akhirnya membuahkan hasil.

Keduanya berhasil ditemukan oleh nelayan asal Latuhalat di Perairan Laut Banda dalam kondisi lemas pada, Selasa (20/6) kemarin.

Kepala Kantor SAR Ambon Mustari dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Rabu (21/6) menjelaskan, tim SAR gabungan yang terdiri dari Pos SAR Tual, Pos SAR Banda dan Unsur Potensi SAR kembali melanjutkan operasi pencarian atas dua nelayan asal Kota Tual yang hilang kontak di sekitar perairan Tanimbar Kei beberapa hari yang lalu.

Tim Rescue Pos SAR Banda beserta unsur potensi SAR dikerahkan menuju sejumlah titik koordinat guna melaksanakan operasi SAR. Dalam pencarian, tim mendapat informasi dari koordinator Pos SAR Banda, bahwa dua nelayan asal Kota Tual yang hilang berhasil ditemukan.

“Kedua nelayan ini ditemukan oleh nelayan asal Desa Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon pada pukul 12.00 WIT disekitar perairan Laut Banda -+ 24 Nm dari Tanjung Nusaniwe dalam keadaan selamat namun lemas,” jelas Mustari.

Baca Juga: Sekda Pimpinan Apel Pencarian Orang Hilang

Melalui Sambungan telepon, Comm Centre Kantor SAR Ambon mencoba berkomunikasi dengan nelayan asal Desa Latuhalat yang menyampaikan, bahwa kedua korban dievakuasi menuju Dusun Latukolan, Desa Latuhalat, guna mendapatkan perawatan.

Tiga personel Kantor SAR Ambon kemudian dikerahkan menuju Dusun Latukolan guna menjemput kedua korban.

Berdasarkan keterangan dari salah satu korban mengatakan bahwa, keduanya berangkat melaut menggunakan KM Berkat 21 pada 10 Juni menuju Kota Saumlaki Kepulauan Tanimbar. Namun sesampainya di perairan Tanimbar kei, mesin kapal mereka mengalami kerusakan (mati total).

“Kapal mereka mengalami kerusakan dan mati total, sehingga mereka mencoba memperbaikinya, namun tetap saja tidak bisa. Selama 10 hari mereka hanyut terbawa arus, dan bertahan dengan makanan seadanya. Beruntung mereka masih bisa selamat setelah bertemu nelayan lain menolong dan mengevakuasi mereka ke Dusun Latukolan,” jelas Mustari mengutip keterangan salah satu korban.

Mustari menambahkan, dengan ditemukannya kedua korban ini, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup.(S-10)