AMBON, Siwalimanews – Kepolisian Daerah Maluku akan menggelar operasi keselamatan dengan sandi Salawaku 2025, yang mulai dilaksanakan pada 10 hingga 23 Februari.

Operasi terpusat ini juga dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, dan sebelumnya akan dimulai dengan latihan pra operasi kepada para personel. Pelatihan pra operasi digelar di ruang rapat utama Polda Maluku, Kamis (6/2).

Pelatihan pra operasi ini dibuka Karo Ops Polda Maluku Kombes Ronald Reflie Rumondor didampingi Direktur Intelkam dan Direktur Lantas  Polda Maluku. Turut hadir Wakapolresta Pulau Ambon.

Latihan pra operasi keselamatan ini mengusung tema Demi meningkatkan dan menertibkan keselamatan berlalu lintas Polda Maluku dan jajaran siap mewujudkan kamseltibcarlantas yang aman, nyaman kondusif dan terkendali di wilayah hukum Polda Maluku.

Karo Ops Polda Maluku dalam pada kesmepatan itu mengatakan, operasi keselamatan dilaksanakan untuk meningkatkan dan menertibkan keselamatan berlalu-lintas, sehingga terwujud keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas yang aman nyaman kondusif dan terkendali di wilayah hukum Polda Maluku.

Baca Juga: MK Tolak Permohonan PHP Kota Ambon 2024

Menurutnya, momen operasi keselamatan Salawaku 2025, dapat manfaatkan untuk mendukung target program Polri yang berupaya meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi Polri serta cipta kondisi menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah.

“Jadi untuk cipta kondisi Kamseltibcarlantas di wilayah hukum Polda Maluku, maka akan dilaksanakan ops keselamatan Salawaku dengan tujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat,” ucap Kombes Ronald.

Operasi keselamatan ini juga kata Kombes Ronald, bertujuan untuk meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu-lintas serta menurunkan angka fatalitas kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran lalu lintas.

Operasi keselamatan akan dilaksanakan selama 14 hari terhitung tanggal 10 sampai 23 Februari. Operasi akan memprioritaskan kegiatan preemtif dan preventif secara selektif dan prioritas tentunya didukung penegakkan hukum secara persuasif dan humanis.

“Latihan pra ops yang kita laksanakan saat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan cara bertindak anggota pada saat pelaksanaan operasi nanti di lapangan dapat berjalan maksimal sesuai dengan sasaran operasi,” ungkapnya.

Kombes Ronald juga menekankan agar para personel yang akan melaksanakan operasi ini harus mendeteksi dini dan pemetaan terhadap lokasi rawan terhadap kemacetan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.

Selain itu, para personel juga diminta agar dapat melaksanakan binluh kepada masyarakat tentang kamseltibcarlantas berupa, kegiatan sosialisasi pemasangan spanduk banner, baliho, penyebaran leaflet, stiker melalui media cetak, elektronik maupun media sosial.

Selanjutnya, melaksanakan gelar di lapangan secara optimal, khusunya pada jam-jam sibuk atau padat arus  lalulintas serta melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait tentang target penertiban pelanggaran pada ruas troubleshoot dan blackspot.

“Penindakan hukum juga agar dilaksanakan secara skala prioritas, khusunya kepada pelanggar lalu lintas yang mengakibatkan fatalitas laka lantas seperti, balap liar, penggunaan ranmor yang tidak sesuai spekter dan lainnya,” pinta Kombes Ronald.(S-10)